Aplikasi SIGAP Pemkot Kediri Tuai Pujian Pemprov Jawa Timur

Kediri - Pemerintah Kota Kediri menerima apresiasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur atas aplikasi SIGAP (Sinergi Tiga Pilar) yang digunakan untuk mendukung Pembatasan Pelaksanaan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Staf Komando Daerah Militer V/Brawijaya Brigjen TNI Agus Setyawan dalam rapat virtual evaluasi PPKM di wilayah Kota/Kabupaten di Jawa Timur.

“Inovasi yang bagus, sangat efektif dan efisien bagi tim gugus tugas dalam memantau dan menerima laporan perkembangan pandemi COVID-19 dari posko kelurahan," ungkapnya saat memberikan evaluasi, Kamis (18/2).

Menurutnya, inovasi ini bisa menginspirasi Kota/Kabupaten lain sebagai upaya untuk memaksimalkan Pembatasan Pelaksanaan Kegiatan Masyarakat (PPKM) didaerahnya masing-masing.

“Bisa diadaptasikan didaerah lain, dengan demikian pengendalian COVID-19 bisa lebih terkontrol," tandasnya.

Sebelummya, Asisten Administrasi Umum Pemerintah Kota Kediri Chevy Ning Suyudi telah memaparkan sejumlah fitur yang terdapat dalam aplikasi SIGAP ini.

“Dengan aplikasi ini kami bisa mengidentifikasi tempat-tempat yang berpotensi kerumunan untuk kemudian segera dilakukan penelusuran oleh tiga pilar," terangnya, Kamis (18/2).

Menurutnya, sejauh ini telah tercatat sejumlah 647 titik yang berpotensi kerumunan.

“Itu nanti yang menjadi panduan bagi tim tiga pilar skala kelurahan untuk melakukan penelusuran," imbuhnya.

Tidak hanya itu, tambahnya, aplikasi ini juga mampu menampilkan peta pelaporan dan peta potensi kerumunan untuk mempermudah petugas dalam melakukan penelusuran.

Selain itu, ia mengatakan bahwa Kota Kediri telah membentuk jaringan laboratorium klinik yang melayani tes rapid secara mandiri di Kota Kediri.

“Kami fasilitasi setiap klinik tersebut dengan sebuah aplikasi, jadi setiap harinya harus melaporkan hasil tes tersebut," tandasnya.

Pihaknya menjelaslam bahwa hasil laporan dari laboratorium ini kemudian akan ditindaklanjuti oleh tenaga kesehatan di Kota Kediri, kemudian nantinya akan membentuk sebuah standar berupa hasil rapid antigen positif yang akan diberlakukan sama dengan kasus terkonfirmasi positif dari hasil tes swab.

Sementara itu, dalam rapat evaluasi virtual ini, Pemerintah Kota Kediri melaporkan bahwa sejak diberlakukannya PPKM berskala mikro ini, terdapat penurunan angka kasus COVID-19 di Kota Kediri.

“Alhamdulillah, hingga saat ini terpantau ada penurunan kasus dan zona kuning turun menjadi 38 wilayah RT," pungkas Chevy.