Kadis Dikbud Kubu Raya Minta Guru Update Pengetahuan dan Kapasitas

Kubu Raya - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Muhammad Ayub menegaskan, dalam menghadapi perubahan sistem pembelajaran dan teknologi guru mesti meng-update pengetahuan dan upgrade kapasitas.

Hal ini disampaikannya saat menutup workshop peningkatan kompetensi kepala sekolah dan guru SD se Kecamatan Kuala Mandor B dalam pembuatan Assesment Kompetensi Minimal (AKM), penulisan PTK dan artikel, pengusulan DUPAK fungsional jabatan guru, di Aula Kantor Camat setempat, Rabu (24/2).

“Tugas seorang guru sekarang jauh lebih menantang dari sebelumnya. Sebab, sosok seorang guru saat ini lebih dituntut harus mampu menggali potensi dan bakat siswa, karena arah pendidikan ke depannya sudah mengedepankan karakter dan keterampilan,” katanya saat memberikan pembekalan workshop peningkatan kompetensi kepala sekolah dan guru SD se Kecamatan Kuala Mandor B dalam pembuatan Assensment Kompetensi Minimal (AKM), penulisan PTK dan artikel, pengusulan DUPAK fungsional jabatan guru, di aula Kantor Camat Kuala Mandor B.

Untuk itu, ia menginginkan guru yang ada di Kubu Raya mesti memiliki kemauan dan melakukan dalam pengembangkan skill yang dimiliki siswa.

“Percuma kurikulum berganti, percuma sistem pendidikan di Indonesia berganti, arah-arah pembelajaran berubah, tapi cara mengajarnya tidak berubah,” ujarnya.

Untuk itu, sejak awal menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Ketua PGRI Kabupaten Kubu Raya itu menyerukan agar guru khususnya yang sudah bersertifikasi profesi harus menyisihkan tunjangan profesi untuk meningkatkan kapasitas dan mengapdate pengetahuan.

“Harus keluar dari zona nyaman agar pengetahuan bisa tumbuh dan berkembang,” tuturnya.

Apalagi saat ini tidak ada lagi ujian nasional sebagai syarat kelulusan siswa, namun ada kebijakan baru yang berupa AKM, survei karakter siswa dan survey lingungan. Untuk itu, Ia mengapresiasi keinginan guru-guru di Kuala Mandor B,PC PGRI dan Korwil Kuala Mandor B yang mampu menerjemahkan instruksi yang disampaikannya untuk peningkatan kapasitas.

“Ini baru satu tahapan yang diperkenalkan dan dipelajari. Jadi masih banyak yang harus dipelajari dan tidak ada yang tidak bisa. Yang ada hanya belum terbiasa,” tegas Ayub.

Di tempat yang sama, Korwil Pendidikan dan Kebudayaan Kuala Mandor B Abu Hurairah didampingi Ketua PC PGRI Kuala Mandor B menuturkan workshop ini dilaksanakan secara mandiri dengan menggalang dana secara pribadi dari seluruh peserta dengan menghadirkan narasumber yang berkompeten.

“Untuk penulisan PTK dan Makalah, kita merangkul LPM Untan dengan pemateri Dr. Bistari, M. Pd, sedangkan materi lain kita menghadirkan para pakar dari kalangan Pendidikan di Kubu Raya hingga LPMP Kalbar,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Thomas Kustannyono menginginkan kegiatan seperti ini bisa terus secara berkesinambungan dilaksanakan agar guru bisa terus mengasah dan meningkatkan kualitas profesi.