Dinsos Pandeglang Terus Mutakhirkan Data Penerima Bantuan

Pandeglang – Dinas Sosial Kabupaten Pandeglang terus melakukan pemuktahiran Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) bagi penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan bantuan untuk Program Keluarga Harapan (PKH).

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pandeglang Nuriah, saat Rapat koordinasi peningkatan ketepatan sasaran penerima bantuan sosial melalui pemuktahiran Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Pendopo, Kamis (25/2), mengatakan dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial, tentu ketersediaan data by name by address yang lengkap dan akurat merupakan persyaratan penting dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian.

Lebih lanjut ia mengatakan, Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu angka kemiskinanya paling tinggi, akan tetapi ternyata pada saat pandemi COVID-19 ini dari delapan Kabupaten/Kota di Provinsi Banten, Pandeglang paling rendah kenaikan angka kemiskinannya dibandingkan dengan daerah lain yakni disekitaran 0,50 persen.

"Ini mungkin salah satu upaya kita dalam perbaikan data,“ tuturnya.

“Bantuan dari Pemerintah Pusat untuk Kabupaten Pandeglang baik itu BPNT, PKH dan bantuan sosial lainya sangat besar sekali, akan tetapi jika tidak memberikan nilai dongkrak untuk perbaikan kemiskinan, tentu saja anggaran tersebut mubazir, untuk itu kita terus lakukan validasi dan verifikasi data karena suatu kebutuhan untuk penyaluran bansos yang tepat sasaran, makanya dalam perbaikan data ini, pihak Kemenko PMK dan Bapenas hadir dalam rakor ini untuk memberi dukungan untuk perbaikan DTKS," tambahnya.

Ia mengatakan, Pemkab Pandeglang saat ini konsen untuk perbaikan data penerima bantuan, ada sekitar 77.185 masyarakat Pandeglang yang menerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), untuk program bantuan PKH banyak masyarakat yang melakukan graduasi mandiri.

"Dari tahun 2016-2020 masyarakat yang melakukan graduasi mandiri sebanyak 5.301 atau sekitar 6,7%," ujarnya.

Sementara berdasarkan data yang dimiliki, jelasnya, penerima bantuan pangan non tunai per Januari sebanyak 71.046, setelah dilakukan perbaikan data per Februari jadi sekitar 85.520 penerima.

"Semua program bantuan yang diberikan. Pemerintah tentunya harus mampu memberdayakan ekonomi dan kersejahteraan masyarakat Pandeglang,“ terangnya.

Sementara itu, Asisten Deputi Penanganan Kemiskinan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Ade Rustam mengatakan, untuk melakukan perbaikan data penerima bantuan tentu pihaknya akan melakukan koordinasi, karena dalam pelaksanaan bansos tentu melibatkan pemerintah daerah.

“Pemuktahiran data terpadu bagi penerima bantuan tentu saja bertujuan agar penyaluran bantuan ini tepat sasaran, dan transparan, sehingga dampak dari bansos ini mampu mengurangi angka kemiskinan serta meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Senada dengan hal itu, Sekretaris daerah Kabupaten Pandeglang mengatakan, penyaluran berbagai bantuan sosial tentu saja harus tepat sasaran dan transparan, yang namanya tepat sasaran berarti harus memiliki data yang akurat.

"Dilakukannya pemuktahiran data yang akurat sangat penting pemuktahiran data terpadu penyaluran bansos mampu menyasar kepada masyarakat yang betul-betul membutuhkan," ujarnya.