Resmi Dilantik, Bupati-Wabup Ngawi Siap Tancap Gas

Ngawi - Ony Anwar bersama Dwi Rianto Jatmiko resmi dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Ngawi Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (26/2).

Upacara pelantikan dan pengambilan Sumpah Jabatan dilaksanakan bersama lima kepala daerah lainnya diantaranya Kabupaten Trenggalek, Ponorogo, Situbondo, dan Sumenep kemudian dilanjutkan pelantikan dan serah terima jabatan Ketua Tim Penggerak PKK dan ketua Dekrasnasda.

Dalam sambutannya, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, tantangan terdekat Bupati dan Wakil Bupati terpilih sekarang adalah penangan COVID-19 yang tepat dan cepat.

"Hari ini masih posisi PPKM Mikro, artinya para bupati, dan wakil bupati diharapkan kecepatan kerjanya serta bisa dilakukan dengan baik, tetapi masih ada hal yang harus dihadapi, bahwa COVID-19 di Jawa Timur sudah melandai, tapi belum berhenti penyebarannya," katanya.

Selain itu, Khofifah juga menyampaikan pesan dari Presiden Joko Widodo terkait reformasi sistem kesehatan nasional, dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

"Salah satu yang menjadi ujung tombak dari peningkatan daya saing Indonesia adalah kualitas SDM," ujar gubernur Jatim meneruskan pesan Presiden Jokowi.

Sementara itu untuk Ketua TP PKK yang baru saja dilantik, Khofifah mengutarakan bahwa peningkatan daya saing dan kualitas SDM dimulai dari penurunan stunting.

"Saya mohon, bisa membangun sinergitas antara Bupati, Wakil Bupati dan DPRD," terangnya.

Gubenur Jatim juga berharap enam Kabupaten diwilayah Jatim yang menjadi lumbung pangan agar mempertahankan nilai tukar Petani.

"Artinya ini harus dijaga oleh Bupati dan Wakil Bupati. Tolong, menjadi lumbung pangan seperti Ngawi, tetap dijaga. Dalam kondisi pandemi COVID-19 ini, nilai tukar petani di Jawa Timur menunjukkan tren positif, di mana provinsi lain mengalami kontraksi," pungkasnya.

Usai pelantikan acara dilanjutkan penyambutan bupati dan wakil bupati Ngawi di Pendopo Wedya Graha yang dihadiri Budi Sulistyono beserta istri, Sekretaris Daerah Ngawi, Mokh. Sodiq Triwidiyanto beserta istri, pimpinan OPD, dan Camat dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.

Dalam sambutannya, Budi Sulistyono yang telah purna tugas sebagai Bupati Ngawi dua perode ini berpesan agar bupati yang baru dilantik memberikan ruang berinovasi kepada semua pihak. Pasalnya, Kabupaten Ngawi mampu berkembang seperti saat ini karena adanya inovasi-inovasi yang segar.

"Beri ruang kepada semua pihak, staf, Kepala OPD, Sekda dan lainnya untuk berinovasi sementara Kepala Daerah sebagai pemegang kendali,” tuturnya.

Sementara itu, Bupati Ngawi Ony Anwar mengatakan, pihaknya bersama Wabup Dwi Rianto Jatmiko akan segera tancap gas untuk menjalankan program prioritas utama dalam penanganan COVID-19 di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, dengan peningkatan partisipasi masyarakat dalam menekan penyebaran virus berbahaya tersebut.

"Akan kita modifikasi guna recovery di Kabupaten Ngawi," katanya.

Selain itu, Ony Anwar juga mengungkapkan dalam misi programnya yakni mewujudkan masyarakat Ngawi yang mandiri berakhlak berbasis agropolitan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka sepakat prioritasnya terkait pertanian.

“Karena Ngawi sebagai lumbung padi nasional, maka akan kita pacu terus masyarakat untuk konsisten melaksanakan kemandirian pertanian yang ramah lingkungan," ujarnya.

Menurut Bupati Ngawi ini, hal tersebut dilakukan untuk menjaga lumbung pangan nasional, namun tetap memperhatikan kesejahteraan petani kedepan.

"Petani diharapkan mampu mandiri, tidak ketergantungannya. Sehingga profit margin dan kesejahteraan akan lebih meningkat,” lanjutnya.

Ony Anwar mengutarakan, dalam 100 hari pertama kerjanya, akan segera menerapkan sejumlah strategi untuk mencapai target prioritas.

"Target dua pekan sudah ter-sechedule, untuk launching program Ngawi organik, sebagai implementasi kemandirian pertanian ramah lingkungan berkelanjutan, kemudian strategi percepatan herd immunity di Kabupaten Ngawi dengan tersalurkannya vaksin lebih cepat bagi seluruh warga masyarakat kemudian recovery ekonomi seperti membuka secara bertahap tempat wisata, kegiatan sosial kemasayarkatan seperti hajatan dan seterusnya, karena PPKM skala mikro yang berbasis didesa akan terus diterapkan," terangnya.