Batang - Bupati Batang Wihaji memberikan lampu hijau untuk pembelajaran tatap muka dengan standar operasional prosedur (SOP) yang tepat dirancang Dinas Pendidikan.
“Kebijakan saya adalah membuat SOP supaya dipastikan nanti untuk daerah-daerah khusus tertentu yang mulai dari pandemi COVID-19 hingga sekarang nol itu diprioritaskan dahulu,” kata Wihaji saat dalam kunjungan kerja di Desa Satriyan, Kecamatan Tersono, Kabupaten Batang, Minggu (28/2).
Wihaji menerangkan, misalnya di Desa Pranten Kecamatan Bawang memang tidak ada yang terdampak COVID-19 hingga saat ini. Untuk SD kita belum pastikan semuanya, maka dari itu tetap harus ada SOP pelaksanaan tatap muka. Dengan adanya SOP mungkin bisa dilaksanakan tatap muka dengan menjalankan protokol kesehatan.
“Bagi saya yang paling terpenting adalah kebatinan anak-anak untuk bisa berinteraksi dengan guru-guru walaupun seminggu sekali atau dua kali, dan tidak harus 7 jam pelajaran. Mungkin bisa dalam sehari hanya 2 jam pelajaran saja,” ujar Wihaji.
Intinya, lanjut dia, agar ada suasana kebatinan antara guru dengan murid, sehingga karakter gouldingnya tidak hilang, karena sudah setahun libur itu sangat mempengaruhi anak.
"Sementara untuk kelas menengah ke atas mungkin tidak ada masalah dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)," ujarnya.
Ia berharap dengan adanya diberlakukan pembelajaran tatap muka jangan sampai ada klaster baru dan tetap menjaga protokol kesehatan COVID-19.