Pandemi Batasi Tradisi Boyong Grobog di Grobogan

Grobogan - Tradisi Boyong Grobog dalam rangka memperingati hari jadi Grobogan yang ke-295 digelar sederhana di tengah pandemi COVID-19, Rabu (3/3).

Tak ada lagi masyarakat yang berjejer ditepi jalan menyaksikan prosesi Boyong Grobog, iring iringan kereta kuda yang dinaiki bupati Grobogan juga tidak lagi melintas jalan raya. Meski demikian, acara Boyong Grobog tetap dimulai dan pelaksanaan tradisi Boyong Grobog diawali dari kantor kelurahan Grobogan hingga ke pendopo kabupaten.

Bupati Grobogan Sri Sumarni menjemput sejumlah pusaka yang masih tersimpan di kantor Balai Desa Grobogan yang dulunya merupakan cikal bakal berdirinya kota Grobogan pada era kepemimpinan Pangeran Puger Pertama.

“Tradisi Boyong Grobog ini tetap kita laksanakan meski ditengah masa pandemi karena menghormati para pendahulu sebagai pendiri Kabupaten Grobogan tentu dengan penerapan protokol kesehatan namun tidak diperbolehkan menimbulkan kerumunan,” kata Sri Sumarni.

Ia berharap agar semua prestasi yang diraih selama ini baik level Jawa Tengah maupun nasional tidak membuat semua pihak puas diri, sebab tantangan dirasakan bakal semakin berat.

“Mari kita berdoa semoga COVID-19 segera berakhir. Momentum hari jadi ini juga bisa dijadikan sarana untuk berbenah khusunya ,dalam memberikan pelayanan pada masyarakat,” ujar Sri Sumarni.