Batang - Bupati Batang Wihaji memantau jalannya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sejumlah SD dan SMP, terutama yakni di Kecamatan Pecalungan karena termasuk wilayah “Zero COVID-19 dan selama proses pembelajaran guru dan peserta didik tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan.
Beberapa sekolah yang dipantau langsung antara lain, SDN Randu 1, SDN 2 Pecalungan dan SMPN 1 Pecalungan.
“Saya apresiasi desa di sini karena hingga kini warganya tidak pernah terpapar COVID-19. Syarat diperbolehkannya PTM yakni Standar Operasional Prosedur (SOP) harus benar-benar dijalankan, harus ada surat pernyataan dari Komite Sekolah dan Paguyuban Kepala Sekolah,” kata Wihaji saat meninjau jalannya PTM di SDN Randu 1, Kecamatan Pecalungan, Selasa (9/3).
Ia menegaskan, selama kegiatan pembelajaran wajib menerapkan protokol kesehatan, seperti mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak antar siswa.
“Ini tidak semua masuk, maka separuh saja yang masuk, separuhnya tetap menjalankan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ),” katanya.
Selama PTM diharapkan, dengan memadatkan waktu dan materi yang diajarkan hanya mata pelajaran prioritas saja.
“Cara inilah yang kita pakai unuk mengatasi kejenuhan anak ketika terlalu lama mengikuti PJJ. Suasana kebatinan siswa sangat saya pahami, ini kebijakan yang mungkin dilakukan, namun SOP dan prokes harus ketat,” tegasnya.
Yang pasti, Lanjut dia, PTM belum bisa dilaksanakan di Kecamatan Batang dan Limpung, karena masih zona merah. Sedangkan di kecamatan lain kita amati zero COVID-19.
Sementara itu, Kepala Disdikbud Batang, Achmad Taufiq menerangkan, sekolah-sekolah yang saat ini menjalankan PTM adalah yang berada di zona hijau.
“Kita utamakan daerah yang berzona hijau. Dari 444 SD dan 71 SMP, Ada 300 SD dan 30 SMP yang diperbolehkan PTM,” terangnya.
Ia memastikan , apabila ada siswa yang terindikasi COVID-19, akan langsung diliburkan seluruhnya.
“Untuk pengawasan sudah dilengkapi sarana prasarananya dan tetap akan dilakukan monitoring dan evaluasi,” tandasnya.