Wonogiri - Masyarakat lanjut usia (lansia) di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, segera menerima suntikan vaksin Sinovac pada program vaksinasi COVID-19 tahap ketiga.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wonogiri Adi Dharma, Rabu (10/3). Ditemui selepas acara Kunjungan Kerja Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah dalam rangka Monitoring Vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Wonogiri, Adhi menjelaskan bahwa pihaknya tengah melakukan pendataan terkait sasaran vaksin lansia di Wonogiri.
“Sasaran lansia ini kita punya database-nya jadi Kementerian Kesehatan serta Kemendagri sebanyak lebih dari 208 ribu untuk kelompok sasaran lansia di Wonogiri,” kata Adi.
Namun demikian, pihaknya mengakui bahwa pelaksanaan vaksinasi lansia ini tidak akan mudah.
“Ini pekerjaan yang tidak mudah, karena karakteristik lansia ini khas ya. Kalau kita lihat beberapa lansia ini rentan dengan kasus-kasus penyakit sebagai contoh hipertensi, sudah sampai pada tingkat stroke, ada yang memiliki penyakit jantung, DM, dan sebagainya, termasuk keterbatasan mobilitas para lansia terutama yang sudah jompo,” ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya tengah melakukan scoring, mana lansia yang menjadi prioritas untuk menerima vaksin. Pasalnya, angka kematian kesakitan dan angka kematian pada usia lansia akibat COVID-19 tergolong tinggi. Hal ini disebabkan faktor imunogenik yang lambat pada lansia, yakni apabila terpapar virus atau bakteri, proses pembentukan imun pada tubuh akan lebih lambat daripada kategori usia muda dan produktif.
Disinggung mengenai teknis pelaksanaannya, Adi mengatakan bahwa lansia yang tergabung dalam kelompok profesi, organisasi, maupun yang memiliki mobilitas tinggi akan mendapatkan vaksinasi terlebih dahulu.
“Lansia yang memiliki mobilitas tinggi, atau juga lansia yang mudah terorganisir seperti dalam PWRI, veteran, purnawirawan, atau kelompok seperti arisan semuanya sudah masuk database kami. Ada juga lansia kelompok profesi seperti pedagang di pasar, pengusaha pertokoan yang tergabung dalam satu forum, transpotasi umum, agen-agen, ataupun forum perdagangan lainnya, ini lebih mudah untuk kita vaksinasi terlebih dahulu,” katanya.
Terkait faktor komorbid, lanjutnya, telah diperkenankan lansia yang memiliki komorbid untuk divaksin dengan catatan kondisi tubuh dan penyakitnya dalam keadaan terkendali.
“Apabila ada yang hipertensi, ya boleh, asal saat skrining harus dalam keadaan terkontrol, DM juga kadar gula dalama darahnya harus ada di ambang batas normal, jantung juga boleh, yang memiliki kanker dan tumor asal kondisinya terkendali dan lolos rekomedasi dokter spesialisnya, semua bisa kita lakukan vaksinasi. Hal ini semata-mata meminimalisis terjadinya kejadian ikutan paskaimunisasi (KIPI),” tandasnya.