Hear Me ID, Inovasi Teknologi untuk Disabilitas Tunarungu

Natuna - Terdapat 11 juta penduduk Indonesia yang menyandang Disabilitas Tunarungu, yang menyebabkan mereka tidak mendapatkan kesetaraan sosial, sulitnya berkomunikasi, akses pendidikan, serta mendapatkan pekerjaan. Hal ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk menemukan solusi sekaligus jembatan dalam memperjuangkan hak hak teman tuli.

Kemajuan teknologi harusnya diikuti dengan ide ide kreatif menciptakan solusi dari masalah masalah sosial yang ada dilingkungan kita. Athalia Mutiara selaku Founder dan pencetus ide Aplikasi Hear me ID, melihat ini sebagai sebuah masalah yang harusnya mendapatkan perhatian khusus.

Dalam acara DSC X, Athalia menjelaskan ada kesenjangan antara teman dengar dan teman tuli, aplikasi hear me sendiri adalah aplikasi yang menjembatani komunikasi dalam pemenuhan hak teman tuli untuk mendapatkan keseteraan sosial dan merobohkan dinding kesenjangan antara teman dengar dan teman tuli.

Dalam acara tersebut Athalia juga menjelaskan pergerakan Indonesia menuju revolusi Industri digital atau yang kita kenal dengan R 4.0, harus diikuti dengan ide ide kreatif millenial dalam menciptakan solusi dari berbagi masalah sosial sebagai bentuk partisipasi dalam pembangunan Indonesia. Selain itu beliau juga menekankan kemajuan industri digital harusnya juga menjadi kesempatan kepada siapa saja untuk terus berkembang tanpa terkecuali, termasuk teman tuli.

Aplikasi hear me ID adalah aplikasi penerjemah bahasa isyarat agar mempermudah komunikasi antara teman dengar dan teman tuli. Aplikasi ini juga dilengkapi dengan berbagai fitur dan bahasa dari berbagai negara. Aplikasi ini sangat mudah dipahami dan dimengerti oleh pengguna. Secara singkat aplikasi ini merekam bahasa isyarat yang dipragakan oleh teman tuli dan aplikasi secara langsung menerjemahkannya. Begitu juga sebaliknya teman dengar dapat merekam suara teman dengar dan secara otomatis aplikasi akan menerjemahkan pesan teman dengar kedalam bahasa isyarat.

Yogie Afdillah sebagai pegawai instansi yang bekerja di bagian layanan publik Natuna, menyampaikan aplikasi ini sangat membantu kita dalam melayani teman teman yang berkebutuhan khusus, karena aplikasi ini bentuknya real time. Sehingga kita dapat berkomunikasi langsung dengan fitur rekam dan dengar.

"Saya harap pemerintah terus melakukan sosialisasi mengenai pemanfaatan teknologi dalam membantu teman teman berkebutuhan khusus," ujarnya.

Athalia berharap melalui Aplikasi Hear me ID, dapat menjadi jembatan bagi teman teman tuli untuk mendapatkan kesempatan yang sama, baik dalam pendidikan, layanan publik, maupun memperoleh pekerjaan yang lebih baik. Beliau juga mengharapkan anak anak muda dapat terus berinovasi, mengaplikasikan ide ide kreatif untuk kemajuan Indonesia dibidang teknologi dan informasi.