Batang - Pemerintah Kabupaten Batang bakal meratakan pangkalan truk Banyuputih yang akan dialih fungsikan menjadi Islamic Center Batang (ICB).
Sejumlah penghuni warung remang–remang yang semua menolak dan bertahan mulai membongkar secara mendiri.
Seperti SM (58), penyewa lahan yang sudah puluhan tahun mengaku pasrah mulai berkemas dan membongkar warungnya.
"Saya bongkar sendiri dan barang-barangnya mau dititipkan dulu, karena belum dapat kontrakan," Katanya saat ditemui di Pangkalan Truk, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Batang, Rabu (17/3).
Pria asli Boyolali yang sudah berdomisili di Banyuputih itu, menuturkan belum mendapatkan uang ganti bongkar dari Pemkab Batang.
SM mengaku tidak mengetahui saat pembagian uang ganti bongkar dari Pemkab Batang.
Kepala Dinas Perhubungan Batang Murdiyono, mengatakan sudah memberikan surat pemberitahuan terakhir pada 39 penghuni yang masih bertahan.
“Sudah kami berikan surat pemberitahuannya secara door to door untuk mengingatkan bahwa 18 Maret 2021 sudah harus pindah,” jelasnya.
Saat ini puluhan penghuni itu akhirnya bersedia pindah dan membongkar warungnya dari pangkalan truk Banyuputih.
Ia mengakui masih ada satu atau dua orang yang masih 'ngeyel' tetapi mayoritas sudah setuju.
Dijelaskannya, ada sekitar 51 penghuni belum mengambil uang ganti bongkar, uang tersebut tidak akan hilang dan bisa diambil di Kantor Dinas Perhubungan Batang.
“Kalau yang memang terdata sebagai penyewa, uang ganti bongkar bisa diambil dikantor dengan membawa identitas Kartu Tanda Penduduk (KTP),” ujar dia.
Adapun uang ganti bongkar nilainya bervariasi sesuai luasan bangunan warung yakni berkisaran Rp2.000.000 - Rp3.000.000.