Kominfo Gelar Road to Pesona Digital NTT

Labuan Bajo - Direktorat Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengadakan Road to Pesona Digital NTT Webinar & Workshop “Mendorong Kreasi & Inovasi Wastra Tenun dan UMKM Nusa Tenggara Timur” pada Rabu (24/3).

Acara ini dilaksanakan secara offline di Hotel Inaya Bay, Labuan Bajo dan disiarkan secara live melalui aplikasi Zoom dan kanal YouTube Kemkominfo TV.

Adapun acara ini dibuka dengan beberapa sambutan dari Septriana Tangkary (Direktur IKPM Kemenkominfo), Nanny Hadi Tjahjanto (Ketua Umum Dharma Pertiwi), Endang Budi Karya (Ketua Bidang Wirausaha Baru Dekranas), Edistasius Endi (Bupati Kabupaten Manggarai Barat), dan Maria Anna Plate (Anggota Bidang Promosi dan Humas Dekranas).

Septriana Tangkary menyampaikan bahwa Gernas BBI terbukti sukses mendorong banyak pelaku UMKM, di mana onboarding yang didapatkan pada Desember 2020 sampai dengan hari ini terhitung sudah 3,7 juta UMKM yang telah berpindah dari ruang digital.

“Keberhasilan ini merupakan kolaborasi dan kerjasama terbaik oleh semua pihak,” ungkapnya.

Nanny Hadi Tjahjanto juga mengingatkan seluruh masyarakat khususnya pelaku UMKM untuk memanfaatkan sarana dan pra-sarana milik bangsa sendiri agar dapat berkembang dan saling berpegangan tangan demi mendorong majunya perekonomian tanah air, termasuk menggunakan media jual beli online.

“Daftarkan UMKM pada LaDaRa, beli satu tumbuh seribu bangga buatan Indonesia,” ujar Nanny.

Hari ini bidang wirausaha baru Dekranas bersinergi dengan Kemkominfo memberikan pelatihan dan pendampingan kepada 20 orang pengrajin tenun pemula, serta pelatihan sistem penjualan secara digital atau marketplace termasuk pelatihan payment gateaway secara tatap muka (offline) kepada 60 orang pelaku UMKM dan target kepada 300 orang pelaku UMKM yang hadir melalui Zoom. Hal tersebut disampaikan oleh Endang Budi Karya.

Ia juga berharap dengan adanya pelatihan ini para penenun mempunyai keahlian menenun dengan kualitas dan desain motif yang bervariasi namun tetap mempertahankan identitas kearifan lokal serta menguasai manajemen marketing baik offline maupun online.

“Di Labuan Bajo dan NTT, tenun merupakan ciri khas masyarakat setempat dengan motif yang beragam dan menggambarkan kearifan lokal,” ujarnya.

Maria Anna Plate berpendapat jika kain tenun merupakan salah satu dari sekian banyak ciri khas NTT yang patut dibanggakan. Menurutnya, membuat satu lembar kain tenun, membutuhkan waktu yang cukup lama tetapi hasilnya akan memuaskan, baik itu bagi pengrajin maupun pembeli.

“Hasil tenun rapi, corak yang indah, dan warna yang menarik, apalagi jika menggunakan benang dengan pewarna alami. Kenyataannya tenun yang menggunakan benang toko mungkin lebih umum dilakukan karena permintaan yang tinggi dari masyarakat maupun biaya yang efisien, tapi tenun dengan corak dan motif dasar dari masing-masing suku serta warna dan benang alami haruslah kita pertahankan,” jelas Maria.

Ia juga menambahkan, Indonesia patut berbangga atas kegiatan menenun yang dikembangkan secara turun temurun dan menonjolkan ciri khas daerah masing-masing. Seperti Sumba Timur yang terkenal dengan motif tengkorak, Maumere dengan motif pohon, hujan, ranting, dan Manggarai terkenal dengan corak bunga, laba-laba dan binatang.