Uji Coba PTM SMA/Sederajat di Wonogiri 5 April

Wonogiri - Uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) jenjang SMA, SMK, dan MAN di Kabupaten Wonogiri direncanakan selama dua pekan mulai 5 April 2021. Namun, kegiatan uji coba PTM di sekolah Wonogiri di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah atau Disdikbud Jateng dan Kantor Kementerian Agama atau Kemenag itu dilaksanakan tanpa shift.

Tiga sekolah di Wonogiri yang ditunjuk menggelar uji coba pembelajaran tatap muka atau PTM, meliputi SMAN 1 Wonogiri, SMKN 1 Wonogiri, dan MAN Wonogiri. Pelaksanaan di SMAN 1 Wonogiri dan SMKN 1 Wonogiri merupakan kegiatan tahap II.

Sebelumnya, uji coba PTM tahap I dilaksanakan SMAN 2 Wonogiri dan SMKN 2 Wonogiri, November 2020 lalu. Sementara, pelaksanaan di MAN Wonogiri kegiatan tahap I. Teknis pelaksanaan uji coba PTM di masing-masing sekolah secara umum sama, yakni berbasis protokol kesehatan.

Setiap sekolah memiliki standar operasional prosedur atau SOP yang mengatur sejak siswa berangkat ke sekolah hingga sampai ke rumah lagi. Siswa diharuskan berangkat ke sekolah secara mandiri, seperti dengan berkendara atau jalan kaki bagi rumahnya dekat sekolah.

Seusai mengikuti kegiatan siswa wajib pulang ke rumah. Sesampainya di rumah siswa wajib melapor kepada pihak sekolah dengan mengirim foto telah berada di rumah.

Kegiatan di SMAN 1 Wonogiri dan SMKN 1 Wonogiri direncanakan dilaksanakan 5-16 April (lima hari sekolah), sedangkan di MAN Wonogiri 5-17 April (enam hari sekolah).

Pejabat pembantu sarana dan prasarana SMAN 1 Wonogiri, Suparto, Senin (30/3), menyampaikan persiapan uji coba PTM di SMAN 1 Wonogiri sudah matang. Sarana prasana pendukung penerapan protokol kesehatan sudah memadai.

“Tempat cuci tangan ada di setiap depan ruang kelas dilengkapi tisu untuk mengeringkan air di tangan. Setiap kelas yang digunakan kegiatan dilengkapi kotak pertolongan pertama pada kecelakaan atau P3K dan tempat sampah,” katanya.

Apabila ada yang mengeluhkan sakit akan langsung dibawa ke Ruang Usaha Kesehatan Sekolah atau UKS. Selanjutnya pihak sekolah akan meminta dokter RS PKU Muhammadiyah Wonogiri memeriksa.

“Kalau kemungkinan terburuk terjadi, misalnya ada yang diketahui terpapar COVID-19, sesuai kesepakatan, pembelajaran dihentikan,” kata Suparto.

Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMKN 1 Wonogiri, Sriyono, mengatakan pihak sekolah akan melaksanakan instruksi Disdikbud Jateng jika ada yang terkonfirmasi positif COVID-19 selama kegiatan berlangsung.

Kendati demikian, SMKN 1 Wonogiri sudah bekerja sama dengan Puskesmas Wonogiri. Apabila ada yang sakit akan dibawa ke Ruang UKS lalu diperiksa tenaga kesehatan puskesmas.

Terpisah, Kepala MAN Wonogiri, Wiyana, mengaku masih menunggu keputusan resmi Satuan Tugas atau Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Wonogiri dan SK penetapan pelaksanaan uji coba PTM dari Gubernur Jateng. Apabila kedua pihak sudah memberi kepastian, MAN Wonogiri siap menjalankan uji coba PTM.