Plh Bupati Ajak Angkat Potensi Batik Muara Enim

Muara Enim - Plh Bupati Muara Enim Nasrun Umar bersama sang istri Renny Devi Nasrun Umar menghadiri kegiatan Fashion Show Batik Khas Muara Enim di Ballroom Hotel Griya Serasan Sekundang, Kamis (1/4).

Nasrun, dalam keterangannya merasa sangat senang dan bangga atas gelaran Fashion Show Batik Khas Muara Enim yang digelar oleh Desaku dan desainer nasional dari daerah setempat, Eva Yasul, serta pihak terkait lainnya.

"Event ini sendiri dipersiapkan untuk menggelar atau memecahkan Rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) pada peringatan Hari Batik Nasional 2021 pada Oktober mendatang, yaitu ‘Memetik’ (Muara Enim Membatik) sebanyak 1.000 lembar," ujar Nasrun.

Nasrun juga mengajak seluruh stakeholder terkait utamanya Dinas Perdagangan dan Dinas Pariwisata untuk mengangkat potensi-potensi dari Kabupaten Muara Enim seperti dari segi ekonomi kreatif dan destinasi wisata.

“Sudah saatnya kita bersatu padu untuk mengangkat, meningkatkan dan mendorong potensi-potensi terbarukan dari Kabupaten Muara Enim yaitu ekonomi kreatif melalui kain jumputan yang ada di masing-masing Desa (Satu Desa Satu Prodak Unggulan) dan Destinasi Wisata karena dengan ditambah dua potensi tersebut disamping potensi pertambangan dan perkebunan yang sudah terlebih dahulu dikenal maka Kabupaten Muara Enim akan dapat menjadi Kabupaten yang lebih baik kedepan bahkan terkemuka di Provinsi Sumatera Selatan,” ajaknya.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Event Fashion Show Batik Khas Muara Enim Sari Narulita mengatakan, ada banyak batik khas Muara Enim yang sudah lahir melalui tangan dingin perajin dari Bumi Serasan Sekundang antara lain Si Legendaris Batik Kujur dari Dusun Tanjung, Batik Serasan dari Kelompok Karang Taruna Muara Enim, Batik Jumputan Motif Akasia atau Ekaliptus dari Desa Banuayu, Batik Jumputan Motif Lilou dari Desa Tanjung Baru dan Desa Seleman, Batik Haman dari Desa Lubuk Raman, Batik Ecoprint dari Desa Muara Lawai dan Lawang Kidul, Batik Ecoprint Teknik Jumputan dari Desa Ulak Bandung dan batik Kopi dan Sawo dari Desa Dangku, dan tidak menutup kemungkinan Desa-desa lain juga sedang mempersiapkannya.

"Namun, jika hal tersebut ingin berkelanjutan ataupun Batik-batik Khas Muara Enim ingin dikenal sampai ke tingkat Internasional. Tentu hal tersebut memerlukan bentuk dukungan dari berbagai pihak untuk mewujudkanya," ujar Sari Narulita.