Wonogiri - Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tingkat Sekolah Dasar di Kabupaten Wonogiri salah satunya digelar di SDN 1 Wonogiri. Mengingat jumlah siswa mencapai 500 orang, Uji Coba PTM di sekolah ini digelar dengan sistem shift kelas dan waktu.
Kepala Sekolah SDN 1 Wonogiri Mahmud Yunus menyampaikan bahwa sistem shift kelas dan waktu ini untuk menyiasati kuota jumlah siswa masuk setiap harinya.
"Di sekolah kami, kami menyelenggarakan dengan sistem shift kelas dan shift waktu. Shift kelas ini artinya membagi kelas masuk pada hari tertentu, Senin dan Kamis untuk kelas 1, 2, dan 6. Sif Selasa dan Jumat untuk kelas 3, 4 dan 6. shift Rabu dan Sabtu untuk kelas 5 dan 6," ujarnya ketika ditemui di lingkungan sekolah, Senin (5/4).
Mahmud menambahkan, selain sistem shift kelas, pihaknya juga membagi jam masuk menjadi dua, yakni pagi dan siang.
"Setiap kelas kami bagi menjadi dua shift, pagi pukul 07.00 smapai 09.00 WIB, dan siang pukul 10.00-12.00 WIB, tujuannya untuk menghindari kerumunan dan pertemuan orang tua yang mengantar dan menjemput anak-anaknya," katanya.
Dikonfirmasi mengenai alasan mengapa siswa kelas 6 masuk setiap hari, Mahmud menyatakan hal ini terkait penilaian tahap akhir siswa.
"Alasan kenapa siswa kelas 6 masuk setiap hari, ya, karena untuk persiapan penilaian tahap akhir siswa itu sendiri. Sejak perencanaan, hal ini sudah dibahas bersama denga Disdikbud dan Gugus Tugas COVID-19, sudah mendapat ijin," ujar Mahmud.
Selain mendapat ijin, Mahmud juga mengatakan bahwa sebelum dilakukan uji coba PTM pun, telah dilakukan survey beberapa kali oleh Disdikbud Wonogiri dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Kabupaten Wonogiri. Survei yang dimaksud bertujuan mengecek kesiapan sarana dan prasaran sekolah, termasuk vaksinasi dan rapid antigen bagi guru di sekolah yg menggelar uji coba PTM.
Salah satu hal umum yang terjadi pada anak kelas 1 yang pertama kali masuk sekolah adalah masih ditunggu orang tuanya. Disampaikan Mahmud, seminggu sebelum menggelar uji coba PTM, pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada orang tua untuk tidak menunggui anak di lingkungan sekolah.
"Orang tua tidak moleh masuk area sekolah, kalau mau menunggu, ada warung dan teras warga di sebelah timur sekolahan, bisa digunakan. Tapi sepemantauan kami, tidak ada siswa yang ditunggu, hanya diantar dan dijemput saja," ujar Mahmud.
Mahmud berharap, uji coba PTM pekan ini dapat berjalan lancar, sehingga persiapan untuk uji coba PTM tahap berikutnya dapat terselenggra dengan baik pula.