Batang - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Batang, memberikan Layanan Program Keluarga Berencana (KB) Gratis kepada masyarakat dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-55 Kabupaten Batang, di halaman Pendapa, Kabupaten Batang, Selasa (6/4).
Kepala Bidang Keluarga Berencana DP3AP2KB Kabupaten Batang Singgih Pujiyono mengatakan, kegiatan ini diikuti oleh 40 peserta dari Kecamatan Batang yang bertujuan untuk meningkatkan kreativitas di bidang KB dalam melayani masyarakat, khususnya masyarakat menengah ke bawah.
“Dalam pelaksanaannya, kita dibantu oleh tim medis dari Puskesmas Batang I dan Puskesmas Batang III, ada dua macam pelayanan KB yang diberikan, yakni KB IUD (Intra Uterine Device) dan KB Implan (susuk),” jelasnya.
KB IUD (Intra Uterine Device) merupakan jenis KB yang dilakukan dengan memasangkan sebuah alat kontrasepsi berbahan plastik yang berbentuk seperti huruf “T” dan dipasang dalam rahim perempuan untuk mencegah kehamilan maksimal 8 tahun. Masyarakat biasa menyebutnya dengan KB spiral.
“Sedangkan, KB Implan (susuk) adalah KB yang dilakukan dengan memasukkan alat kontrasepsi menyerupai tabung plastik kecil dan fleksibel yang berisi hormon untuk mencegah kehamilan selama 3 tahun sejak pertama kali dipasang. Tabung kecil ini dimasukkan (diimplan) ke dalam kulit lengan atas,” imbuhnya.
Jika dilakukan dengan benar, kedua jenis KB ini bisa efektif sampai 90% untuk mencegah kehamilan.
Singgih menambahkan, untuk kriterianya, calon peserta harus dalam keadaan sehat, tidak dalam keadaan hamil, dan bagi yang memiliki riwayat penyakit darah tinggi, kami sarankan untuk ikuti pelayanan KB IUD.
“Bagi masyarakat yang memenuhi kriteria, nantinya akan didata dengan menyerahkan fotokopi identitas diri berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK). Setelah itu, bisa memilih jenis KB yang diinginkan,” terangnya.
Salah satu peserta KB Gratis Dita mengatakan, alasan mengikuti KB dikarenakan agar program kehamilan bisa lebih terencana dengan baik.
“Tadi ikut KB IUD, alasannya biar lebih terencana, anak pertama ada jeda dengan anak berikutnya, sehingga bisa memberikan ASI ekslusif karena KB IUD tidak terlalu berpengaruh pada ASI,” ujar dia.