Wonogiri - Pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di SDN 2 Baturetno, Wonogiri, ditunda. Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wonogiri, Sriyanto mengatakan bahwa uji coba PTM di SDN 2 Baturetno Wonogiri ditunda karena ada salah satu guru yang dinyatakan positif COVID-19 berdasarkan hasil rapid tes antigen.
"Hasil positif itu keluar tiga atau empat hari sebelum uji PTM dilaksanakan. Jadi belum sempat menggelar PTM di SD itu. Nah, agar semua uji coba berjalan lancar, lebih baik diputuskan agar uji coba di SDN 2 Baturetno ditunda dulu. Meski diketahui sebelum uji coba digelar, kami tidak mengganti ke SD lain," kata Sriyanto saat dihubungi, Selasa (6/4).
Penunjukkan SD pengganti dirasa tidak memungkinkan untuk dilakukan. Pasalnya, guru dan karyawan-karyawati sekolah baru yang ditunjuk harus divaksin dan menjalani rapid tes antigen, sementara waktunya dirasa terlalu mepet. Belum lagi, diperlukan penyebaran angket dan sosialisasi kepada orang tua siswa sekolah yang ditunjuk untuk uji coba PTM.
Sesuai jadwal yang telah ditentukan Disdikbud Wonogiri, ada lima SMP dan lima SD yang dijadwalkan menggelar uji coba PTM. Lima SMP itu yakni SMPN 1 Wonogiri, SMPN 1 Eromoko, SMPN 1 Baturetno, SMPN 1 Jatiroto dan SMPN 1 Purwantoro. Sedangkan untuk SD yakni SDN 1 Wonogiri, SDN 2 Baturetno, SDN 1 Wuryantoro, SDN 1 Jatisrono dan SDN 2 Purwantoro.
Sriyanto mengatakan, berdasarkan pantauan dan monitor yang dilakukan Disdikbud Wonogiri pada hari pertama, uji coba PTM yang digelar di seluruh sekolah sudah berjalan dengan baik. Namun ada beberapa catatan yang harus diperbaiki di sejumlah sekolah.
Menurut dia, salah satu hal yang harus diperbaiki yakni mengatur kedatangan siswa pada sif kedua agar tidak tiba lebih awal di sekolah. Karena uji coba PTM di Wonogiri dilakukan dua sif dalam satu hari. Adapun jeda waktu antar sif selama satu hingga dua jam.
"Kemarin [Senin] itu, anak yang dijadwalkan di sif kedua datang lebih awal. Mungkin karena semangatnya belajar tatap muka. Yang sif pertama baru keluar, siswa yang ikut sif kedua sudah datang. Nah ini dikhawatirkan bisa menimbulkan kerumunan, itu saja catatannya," ungkap dia.
Sriyanto mengatakan, sistem PTM dilakukan dengan sistem dua sif dalam satu hari diterapkan di semua sekolah yang menggelar uji coba. Sif pertama dimulai pukul 07.00 hingga 09.00 WIB atau dimulai pukul 07.30 WIB hingga 09.30 WIB.
"Jeda antar sif ada yang satu jam, ada yang dua jam. Seperti SMPN 1 Wonogiri jedanya dua jam karena lokasinya padat. Kalau SMPN 1 Eromoko jedanya hanya satu jam, karena lokasi sekolah luas. Siswa datang lewat pintu selatan, saat pulang lewat pintu utara. Jadi situasional, tergantung kondisi sekolah," ujar dia.
Dalam memantau uji coba PTM di daerah, kata dia, pihaknya bekerja sama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) setempat. Disdikbud akan melakukan evaluasi uji coba selama satu pekan yang selanjutnya dilaporkan kepada Bupati.