Siswa di Batang Dipastikan Jalani PTM Serentak TA 2021/2022

Batang - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Batang memastikan peserta didik akan menjalani Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara serentak pada tahun ajaran 2021/2022. Hal itu dipandang tepat karena 80% tenaga pendidik dan kependidikan telah menjalani vaksinasi  kedua.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Batang, Sabar Mulyono mengemukakan, dengan selesainya vaksinasi terhadap para tenaga pendidik dan tenaga kependidikan nanti, menjadi angin segar bagi dunia pendidikan. Pasalnya, dengan PTM anak dapat memperoleh haknya secara langsung.

“Sebagian besar guru sudah menerima vaksin, jadi bisa dipastikan tahun ajaran 2021/2022 PTM segera dilaksanakan,” ungkapnya, saat ditemui, di ruang kerjanya, Kamis (15/4).

Dijelaskannya, kondisi yang terjadi di awal tahun ajaran baru nanti, pihak Disdikbud mengharapkan PTM tetap digelar.

“Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dilaksanakan dalam waktu yang berkepanjangan itu, menimbulkan banyak permasalahan,” katanya.

Diantaranya, lanjut dia, munculnya fenomena generasi muda tidak bisa meningkatkan kompetensinya, karena ada penundaan proses. Selain itu, dikhawatirkan terjadinya penurunan karakter siswa.

“Terus terang saja, sekarang ketika anak-anak diminta tatap muka, kondisi rambutnya sudah macam-macam warnanya,” ungkapnya.

Ia juga mengimbau, para pendidik harus mematuhi protokol kesehatan ketika PTM serentak dimulai. Berarti institusi pendidikan harus masuk ke era tatanan kehidupan baru, artinya melakukan pembelajaran dengan perlakuan-perlakuan khusus.

“Bisa dipastikan hukum alam akan berlaku. Barangsiapa yang disipin dalam penerapan protokol kesehatan, dialah yang selamat, karena ketika PTM diterapkan, sebenarnya mengutamakan keselamatan dan kesehatan peserta didik,” harapnya.

Ketua PGRI Batang M. Arief Rohman mengatakan, persiapan para guru untuk menyambut PTM serentak yang akan digelar bulan Juli, jauh lebih matang. Karena sudah dilakukan sejak 9 Maret lalu, di Kabupaten Batang, kecuali di Kecamatan Batang Kota dan Kecamatan Limpung, karena memang belum termasuk zona hijau.

“Kami juga terus menjalin koordinasi dengan Satgas Penanganan COVID-19 di semua tingkatan, orang tua murid serta seluruh anggota PGRI, sudah sejak lama mendukung PTM agar dilakukan secepatnya, namun tetap memperhatikan disiplin protokol kesehatan,” tandasnya.

Khusus untuk Kecamatan Batang Kota dan Kecamatan Limpung, masih harus menunggu keputusan pemerintah. Sebab berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri itu, daerah yang akan digunakan untuk PTM, harus berzona hijau.

“Kami masih menunggu perkembangan selanjutnya, apakah di Kecamatan Batang dan Kecamatan Limpung akan digelar PTM, melihat hasil diskusi dari berbagai lembaga dan instansi terkait,” terangnya.

Sebagian besar, lanjut dia, para orang tua murid menghendaki PTM segera dilaksanakan. Karena jumlah keseluruhan tiap ruang rata-rata 32 siswa, jadi ketika ujian tentu dibagi dua kelas. Yang penting dalam penataan anak itu mematuhi protokol kesehatan , seperti jaga jarak tiap meja 1,5 meter dan untuk waktu pelaksanaan, jam pertama mulai pukul 07.30-09.30 WIB dan jam kedua pukul 10.00-12.00 WIB.

“Mereka tidak hanya membuat surat pernyataan tapi lebih dari itu, justru mendorong untuk melaksanakan PTM.Walaupun ada sebagian orang tua yang tidak menyetujui PTM, dan kami menghormati itu, sehingga satuan pendidikan harus memberikan dua layanan yakni Belajar Dari Rumah (BDR) dan Pembelajaran Tatap Muka (PTM),” pungkasnya.