150 Tenaga Pendidik Demak Ikuti Seminar Nasional Penguatan Lesson Study

Demak - Sebanyak 150 tenaga pendidik Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah, mengikuti Seminar Nasional dengan tema Penguatan Lesson Study dan Konseling Anak dalam Rangka Implementasi Merdeka Belajar Era 4.0 di gedung Grhadika Bina Praja, Kamis (20/2).

Acara yang menghadirkan narasumber Ketua Tim Pengembang Lesson Study Indonesia Sumar Hendayana dari Universitas Pendidikan Indonesia dan Santoso yang merupakan dosen bimbingan konseling dari Universitas Muria Kudus tersebut dibuka oleh Wakil Bupati Demak Joko Sutanto.

Wakil Bupati Demak Joko Sutanto mengungkapkan, era revolusi industri 4.0 sangat penting untuk diperhatikan karena merubah pola kehidupan manusia dan tugasnya yang banyak digantikan dengan alat atau mesin.

"Jika kita butuh informasi, pesan makanan, tinggal gunakan aplikasi di smartphone, selesai masalah," ungkapnya.

Wabup Demak berharap agar di era revolusi industri 4.0, para pendidik dapat menyesuaikan diri, kreatif dan inovatif.

"Manfaatkan teknologi yang ada dan yang terpenting adalah melakukan pendekatan kepada siswa, sehingga bisa memahami dan memanfaatkan teknologi untuk hal-hal positif demi mendukung proses belajar," ujarnya.

Wabup juga berpesan agar guru harus mampu menjadi sahabat siswa, karena bukan zamannya lagi bersikap otoriter dan menjadi diktator.

Sementara itu, Ketua Tim Pengembang Lesson Study Indonesia Sumar Hendayana memberikan materi dengan tema "lesson study untuk merdeka in action melalui komunitas belajar di sekolah". Ini merupakan sistem aktivitas belajar pendidik profesional untuk meningkatkan mutu pembelajaran berkelanjutan dengan memberdayakan komunitas belajar di sekolah. Lesson study berisi aktivitas siswa di kelas dengan asumsi bahwa aktivitas siswa saling terkait dan berhubungan dengan aktivitas guru selama mengajar di kelas.

"Kami percaya bahwa lesson study tidak hanya dibatasi sebagai strategi pembelajaran utama di kelas dan pembaruan sekolah, tapi hal ini akan berpengaruh terhadap level yang lebih luas dan tinggi, yakni kurikulum nasional," jelasnya.