PMI Demak: Sibat Minimalisir Risiko Bencana

Demak – Siaga Bencana Berbasis Mayarakat (Sibat) merupakan relawan yang dibentuk Palang Merah Indonesia (PMI) dan bertujuan untuk membangun ketangguhan berbasis ekosistem dan investasi. Untuk di Kabupaten Demak, peran Sibat bergerak pada sektor mangrove, karena masalahnya sering terkait abrasi tambak yang berdampak pada penurunan produktivitas lahan dan penurunan pendapatan sehingga menyebabkan kesejahteraan ekonomi masyarakat menurun.

“Melalui Sibat kami mengajak masyarakat untuk ikut berperan serta mensukseskan penanaman mangrove ini. Awalnya memang sulit, namun kita secara perlahan-lahan memberikan edukasi kepada mereka (masyarakat) bahwa mangrove memiliki banyak manfaat," Kata Koordinator Sibat PMI Kabupaten Demak Ahmad Rois saat menjadi narasumber podcast Radio Suara Kota Wali (RSKW) 104.8 FM yang bertemakan "Sibat untuk Kemanusiaan". Acara yang dipandu oleh Sekda Demak Singgih Setyono yang menjadi host kehormatan RSKW Demak, Senin (19/4).

Ia mengatakan, manfaat yang didapatkan dari penanaman mangrove bukan hanya untuk menangani risiko bencana seperti masalah abrasi tapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan ekonomi kreatif seperti  pengolahan buah mangrove  dan wisata mangrove.

“Jadi peningkatan ekonom dapat juga dirasakan masyarakat," ujarnya.

Disampaikannya, saat ini terdapat desa di wilayah Kecamatan Wedung yang dijadikan pilot project program Sibat meliputi Desa Berahan, Desa Kedungmutih dan Desa Babalan.

"Sibat dibentuk dari desa dan untuk desa, terutama untuk pengurangan risiko bencana. Untuk itu saya berharap kepada masyarakat ikut berpartisipasi menyukseskan program ini, sehingga dapat meminimalisir risiko bencana," ujarnya.