Ujian Sekolah Luring di Batang, Satuan Pendidikan Terapkan Prokes

Batang - Pelajar SMP kelas IX se-Kabupaten Batang mulai 19-24 April mendatang mengikuti Ujian Sekolah secara Luring dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes). Sejak awal masuk sekolah, anak didik diukur suhu tubuh dan diarahkan untuk mencuci tangan, memakai masker serta berjarak saat berada dalam kelas.

Kepala SMPN 3 Batang, Bambang Purwantyono mengemukakan, di masa pandemi Covid-19 memang seluruh satuan pendidikan terutama yang akan menggelar Ujian Sekolah Luring, diwajibkan untuk menerapkan protokol kesehatan.

“Siswa masuk pun kami kondisikan di pintu sebelah utara dan selatan agar tidak terjadi kerumunan. Tas pun diletakkan di bawah sebelah kiri siswa, supaya saat pulang tidak menimbulkan kerumunan, jadi langsung mengambil miliknya sendiri,” katanya saat meninjau pelaksanaan Ujian Sekolah di SMPN 3, Kabupaten Batang, Senin (19/4).

Ia juga mengimbau, di bulan suci Ramadan, anak didik senantiasa lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, agar setiap kali mengerjakan soal diberikan kemudahan dan kesehatan.

“Anak-anak tetap berdoa setelah salat, sore hari harus beristirahat walaupun hanya satu jam. Jika kegiatan itu rutin dilakukan akan timbul energi baru, setelah berbuka puasa bisa beribadah,” ungkapnya.

Anak didik pun harus menyiapkan waktu untuk belajar setelah istirahat usai salat tarawih. Namun yang perlu diperhatikan, jam belajar tidak perlu hingga larut malam.

“Jam belajar bisa dimulai lagi jam 21.00-22.00, langsung istirahat dan bisa melanjutkan belajar kembali setelah makan sahur,” tandasnya.

Salah satu guru, Nanik Chotfrida menerangkan, anak didiknya telah memiliki kesiapan fisik maupun mental, meski lama tidak melakukan pembelajaran tatap muka (PTM).

“Mereka optimis bisa mengerjakan soal-soal Ujian Sekolah, karena persiapannya maksimal. Kami memprogramkan tambahan pelajaran menggunakan zoom meeting jam 12.30 setelah pembelajaran daring,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Salesia Dianova, siswi kelas IX, menuturkan, ini merupakan momentum pertama bagi pelajar setelah lama tidak mengikuti PTM, langsung mengikuti Ujian Sekolah. Ada perasaan senang karena akhirnya dapat kembali ke sekolah dan bertemu teman-teman, walaupun semuanyan sekarang harus serba mematuhi protokol kesehatan.

“Sempat merasa tegang karena di era pandemi semua pembelajaran dilakukan secara daring dan harus dari rumah, materi juga secukupnya. Mendengar akan ada Ujian Sskolah, otomatis kami siap-siap untuk memperoleh hasil maksimal dengan tekun belajar dan meminta doa restu kedua orang tua, supaya dimudahkan segalanya,” ujar dia.

Tentunya, Lanjut dia, kegiatan ditengah pandemi mengharuskan setiap orang menerapkan disiplin protokol kesehatan.

“Dari pertama masuk, saya diukur suhu tubuhnya, mencuci tangan dan begitu masuk kelas, banyak siswa yang menerapkan jaga jarak dan semuanya memakai masker serta menyiapkan cairan antiseptik,” terangnya.

Ia mengaku, kedua orang tuanya sempat merasa khawatir ketika akan mengikuti Ujian Sekolah secara Luring. Tetapi berkat pemahaman yang diberikan, bahwa dengan disiplin protokol kesehatan semuanya akan baik-baik saja.

“Sebenarnya orang tua saya juga was-was kalau mau masuk sekolah, melihat situasi pandemi yang belum berakhir. Saya meyakinkan keduanya, insya Allah dengan selalu berdoa dan berupaya melakukan pencegahan, kegiatan di sekolah lancar,” pungkasnya.