89 Karya Ikuti "Kubu Raya Traveler Vlog Festival"

Kubu Raya - Festival video blog (vlog) bertajuk "Kubu Raya Traveler Vlog Festival (KRTV) memasuki babak baru. Setelah tahapan pendaftaran sejak 2 Januari 2020, tercatat sebanyak 89 vlog karya peserta masuk ke meja panitia.

Perwakilan panitia KRTV Ahmad Sofyan di Kubu Raya, Selasa (25/2), menerangkan, dari 89 vlog yang masuk dewan juri akan diseleksi hingga menjadi 40 vlog, dan kemudian dikurasi kembali hingga menjadi 20 vlog.

"Nah, 20 vlog ini yang masuk babak final yang kemudian akan dinilai pada 7 Maret mendatang," tutur Ahmad Sofyan.

Ahmad mengungkapkan, proses penilaian akan digelar terbuka di Hotel Gardenia Kubu Raya, dari 20 finalis akan dicari 14 pemenang dari tujuh kategori, itu tidak termasuk tambahan pemenang favorit Bupati Kubu Raya dan pemenang favorit berdasarkan "like" di channel Youtube milik panitia.

"Hadiah Rp60 juta itu bukan menjadi tujuan utama, tapi bagian dari stimulus untuk para peserta bekerja dan membuat karya yang jauh lebih baik lagi. Nanti juga ada vlog terfavorit dengan salah satu penilaian dari jumlah like di Youtube. Supaya lebih adil karena semua peserta akan berjuang sama-sama dari nol. Untuk kategori ini akan dinilai hingga 5 Maret," tuturnya.

Ahmad mengatakan, perhelatan KRTV Fest merupakan momen penting untuk berkreasi sekaligus memajukan semua potensi wisata yang ada di Kubu Raya.

"Kami dari panitia mengucapkan banyak terima kasih dan salut untuk semua peserta. Salam wisata dan salam kreatif," ucapnya.

KRTV Festival adalah festival video blog yang bertujuan mengangkat potensi-potensi wisata di Kabupaten Kubu Raya melalui media kreatif. KRTV Fest mengusung tema "Menggali dan Mengembangkan Potensi Wisata di Kabupaten Kubu Raya."

Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan, KRTV Fest merupakan ajang membangun semangat dan mimpi anak-anak muda.

Ia menyebut festival dilaksanakan dengan tujuan memberikan ruang kreasi kepada anak-anak muda.

Menurutnya, ide menggelar festival bersifat spontan berdasarkan fenomena yang ada dan merespons pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang punya dampak kuat.

"Kita ingat dengan film Laskar Pelangi di mana Belitung sebagai lokasi peristiwa dalam film itu sebelumnya tidak dikenal bahkan posisinya tidak strategis seperti Kubu Raya yang memiliki bandara. Tapi begitu ada film itu, Belitung pun menjadi daerah tujuan wisata," tuturnya.

Muda mengungkapkan, keputusan untuk menggelar festival vlog, alih-alih film pendek, dilakukan guna memberikan akses yang luas kepada siapapun untuk menjadi peserta.

"Makanya kita memutuskan untuk memulai dengan vlog agar semuanya bisa menceburkan diri dan memaksimalkan potensi strategi dan cara, khususnya untuk menyampaikan dan meyakinkan banyak orang tentang destinasi wisata yang ada di Kubu Raya, baik wisata kuliner, minat khusus, alam, religi, budaya, sejarah, edukasi, dan sebagainya," paparnya.