Pemkab Muara Enim Hadiri Musyawarah RKPD Sumsel 2022

Muara Enim - Pelaksana Harian (Plh) Bupati Muara Enim Nasrun Umar diwakili Asisten II bidang Ekonomi dan Pembangunan (Ekobang) Riswandar menghadiri musyawarah Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Tahun 2022 di Palembang, Jumat (23/4).

Turut hadir pada kesempatan ini, Gubernur Sumsel Herman Deru, bupati/wali kota se-Sumsel atau yang mewakili, perwakilan Polda Sumsel, Kodam II Sriwijaya, dan kepala Bappeda, serta secara virtual diikuti Staf Ahli Menteri Dalam bidang Ekonomi dan Pembangunan Hamdani dan Deputi bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Bappenas RI Subandi Sardjoko.

Hamdani pada kesempatan ini mengimbau Pemerintah Kabupaten/Kota se-Sumsel untuk mensukseskan arah pembangunan RPJMN 2020 - 2024 yaitu pembangunan SDM, pembangunan infrastruktur, penyederhanaan regulasi, penyederhanaan birokrasi dan transformasi ekonomi.

Disampaikan Subandi Sardjoko, fokus pembangunan RKP tahun 2022 yakni pemulihan ekonomi dan reformasi struktural meliputi pembangunan industri, pariwisata, ketahanan pangan, UMKM, infrastruktur, transformasi digital, pembangunan rendah karbon, reformasi perlindungan sosial, reformasi pendidikan dan keterampilan, serta reformasi kesehatan.

"Mengingat pentingnya RKPD bagi Pemerintah Pusat, diharapkan pemerintah Daerah bisa fokus pada 5 arah pembangunan yaitu pemulihan industri, pariwisata dan investasi pascapandemi COVID-19, mewujudkan Sumsel menjadi pintu gerbang perdagangan nasional, lumbung energi dan lumbung pangan, optimalisasi industri berbasis komoditas unggulan, pemerataan pembangunan di pesisir sumatera dan menguatkan kapasitas mitigasi dan penanganan bencana. Hal ini demi kesejahteraan rakyat Sumsel," ungkap Subandi.

Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru berharap dengan RKPD ini dapat memusyawarahkan pembangunan secara maksimal agar hasilnya maksimal.

Pada momen ini, Gubernur Herman Deru mengajak bupati dan wali kota agar berkerjasama dengan perguruan tinggi untuk lebih mempertajam setiap perencanaan, misalnya pembangunan food estate, sehingga setiap tahapannya ada keterlibatan akademisi untuk memantau.