Satgas COVID-19 Kubu Raya Lakukan Tes GeNose di Balai Kopi Desa Kuala Dua

Kubu Raya - Satuan Gugus Tugas (Satgas) COVID-19 Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat (Kalbar) yang terdiri dari Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Satpol PP, TNI/Polri dan dibantu UPT Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar melakukan pengambilan screening GeNose C19 gratis di warung kopi (warkop) Balai Kopi Desa Kuala Dua,  Kecamatan Sungai Raya, Jumat (30/4) malam.

Sebelum bergerak, Satgas COVID-19 Kabupaten Kubu Raya terlebih dahulu melakukan briefing untuk menentukan titik sasaran yang akan dilakukan tes GeNose. Dalam penyusuran, ditentukanl Balai Kopi menjadi titik awal, karena terlihat banyaknya pengujung di warkop tersebut.

Pengambilan screening GeNose di Balai Kopi itu dilakukan spontan, tampak puluhan pengujung yang mengira ada razia sontak panik saat Satgas COVID-19 Kabupaten Kubu Raya turun dari kendaraan mereka masing-masing. Namun kepanikan pengunjung mulai mereda, setelah Dinas Kesehatan dan Satpol PP Kubu Raya memberikan edukasi dan pemahaman kepada pengunjung, kalau apa yang dilakukan Satgas COVID-19 Kubu Raya malam ini hanyalah untuk mengambil testing GeNose.

Tepat pukul 21.30 WIB, satu persatu pengunjung warkop mulai dilakukan pengambilan screening GeNose. Setelah mendapatkan arahan dari Satgas COVID terkait cara menggunakan GeNose, tampak pengujung mulai meniup kantong GeNose yang dibagikan Satgas COVID-19 Kubu Raya dan kemudian pengunjung warkop inipun diminta KTP nya masing masing. Setelah tiga menit pengambilan screening GeNose, satu persatu pengunjung warkop diberikan hasil GeNose nya sesuai dengan nama yang ada di data kependudukan mereka masing-masing.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya Marijan mengatakan, untuk malam ini pihaknya dari Satgas Covid Kubu Raya dan di back up UPT Dinas Kesehatan Kalbar memfokuskan penyisiran di satu warkop yang menjadi tempat berkumpul.

"Sebenarnya malam ini ada beberapa warkop di desa Kuala Dua yang menjadi sasaran pengambilan testing GeNose C19 ini, yang mana target pengambilan screening GeNose ini untuk 100 lebih pengujung di sejumlah cafe, namun karena situasi sudah larut malam, makanya pengambilan screening GeNose ini hanya dilakukan di satu titik saja (watkop Balai Kopi)", katanya.

Marijan menuturkan, konsep yang dilakukan pihaknya bersama UPT Dinkes Kalbar dalam kegiatan ini bagaimana masyarakat bisa tetap menikmati bulan suci Ramadhan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan pengambilan testing dengan alat GeNose C19.

"Alhamdulillah, dari hasil GeNose yang dilakukan 40 pengunjung warkop Balai Kopi ini semuanya negatif, sehingga kita tidak perlu lagi melakukan Swab PCR, mengingat rencana awal jika ada pengunjung yang hasil testing GeNosenya positif akan dilakukan swab PCR di tempat," ujarnya.

Marijan menambahkan, pada kegiatan ini pihaknya menurunkan sekretaris dan semua Kepala dari masing-masing Bidang di Dinas Kesehatan.

Di tempat yang sama, Kepala Satpol PP Kubu Raya Adriansyah mengatakan, dalam kegiatan ini pihaknya melakukan pengawasan dan penertiban bagi cafe-cafe dan warkop yang masih menjadi ajang berkumpul, karena pihaknya dari Satgas COVID-19 terus berusaha mengantisipasi meningkatnya kasus COVID-19 di daerah ini.

"Alhamdulillah, komentar dari pengunjung warkop ini mereka merasa senang dan tidak panik saat dilakukan screening GeNose, karena alat ini dinilai warga lebih mudah, cepat dan tidak menyakitkan tubuh mereka dan tidak seperti swab PCR," ujarnya.

Dirinya menilai, dengan dilakukan screening GeNose gratis ini, masyarakat justru merasa bersyukur dan terbantu karena testing ini gratis dan tidak membuat warga panik.

"Warga pasti akan lebih takut jika dilakukan swab PCR," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinas Kesehatan provinsi Kalbar Fery Safariadi menilai, kegiatan ini dilakukan hanya untuk screening, sebagai upaya untuk meningkatkan tracing.

"Kalau kita lihat masyarakat dari satu sisi mereka sudah mematuhi protokol kesehatan dengan tetap menggunakan masker saat berkunjung di kafe dan warkop, namun dari sisi lainnya mereka masih tetap saja berkumpul. Makanya kita harus membuktikan dengan melakukan testing GeNose ini apakah mereka benar-benar dalam kondisi baik dan sehat," ucapnya.

Fery menjelaskan, pihaknya mendukung Pemkab Kubu Raya dalam upaya melakukan non invasive (tindakan medis tanpa memasukkan alat ke dalam tubuh) yang dilakukan dengan screening GeNose dan pihaknya mengikuti dan mendukung kebijakan dari Dinas Kesehatan.

"Dalam kegiatan ini kami sangat mendukung dan mensupervisi kegiatan yang dilakukan Satgas COVID-19 kabupaten Kubu Raya," paparnya.

Saat ditanya apakah screening GeNose ini sangat efektif memeriksa positif atau negatif COVID-19, Fery mengaku hal itu masih dalam perdebatan dan dirinya tidak bisa berbicara banyak. Namun menurutnya standar utama (goal standart) untuk pemeriksaan COVID-19 itu dengan melakukan swab PCR.

"Sampai saat ini pemeriksaan COVID-19 dengan alat GeNose masih menjadi pro kontra dikalangan ahli kesehatan, namun kami di Dinkes Kalbar tetap menganut untuk pemeriksaan atau kepastian dari pasien COVID-19 itu dengan menggunakan swab PCR," ujarnya.