Kemenko Perekonomian Bersama Pemkab Ciamis Gelar FGD Inklusi Keuangan

Ciamis - Pertanian menjadi bidang yang dilirik di masa pandemi COVID-19. Hal ini dibuktikan dengan data pada 2020, sektor pertanian merupakan satu-satunya lapangan usaha yang tumbuh positif saat PDB nasional terkontraksi 2,07%. Sektor pertanian tumbuh 1,75% di sepanjang tahun lalu. Data BPS juga mengungkapkan, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan pada 2020 menyumbang 14,2% terhadap struktur PDB nasional.

Melihat fenomena tersebut Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Ciamis menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tajuk “Sinergi Program BUMN Mendukung Inklusi Keuangan Bagi Petani Milenial". Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Sekretariat Daerah Kabupaten Ciamis, Rabu (5/5).

Hadir dalam kegiatan tersebut, Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya didampingi Wakil Bupati Yana D Putra, Asisten Deputi Keuangan Inklusif dan keuangan syariah Kemenko Perekonomian beserta jajarannya dan Direksi PT Bank Mandiri, Direksi PT Telkom, Direksi PT Pupuk Indonesia serta Direksi PT Mitra Bumdes Nusantara. Hadir secara virtual kelompok tani dari berbagai Kabupaten/Kota di Seluruh Indonesia.

Dalam Sambutannya, Bupati Ciamis Herdiat Sunarya menjelaskan, Kabupaten Ciamis menjadi sasaran tepat untuk pengembangan potensi petani milenial, karena termasuk daerah agraris, dengan luas wilayah yang sangat luas yaitu 1.597,67 Km2. Penggunaan lahan didominasi oleh hutan 31,60%, perkebunan 24,745% dan luas lahan sawah 18.01% atau seluas 28.767,13 hektar.

"Dominasi mata pencaharian penduduk sebagai petani menjadikan pengembanganpotensi petani millenial sangat sesuai untuk dilakukan di Ciamis. Begitupun dengan daerahnya yang agraris dan supply air yang melimpah yang ditopang dari Gunung Sawal," urai Bupati Herdiat.

Bupati Herdiat berpendapat inklusi keuangan bisa menjadi solusi dalam membantu meningkatkan pemerataan dan pertumbuhan ekonomi. Seperti penanggulangan kemiskinan, penurunan kesenjangan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dalam inklusi keuangan tersebut memungkinkan setiap orang untuk bisa mempunyai akses dalam memanfaatkan produk atau layanan jasa keuangan. Misalnya tabungan, m-banking, transfer, pembayaran non tunai dan lainnya.

"Kita telah merasakan manfaat dari adanya inklusi keuangan yang memudahkan dalam hal transaksi baik secara tunai maupun non-tunai. Itu Pun pastinya sudah pernah dilakukan oleh para petani di Kabupaten Ciamis," ujarnya.

Bupati Herdiat juga mengapresiasi diluncurkannya aplikasi Agree dari PT Telkom. Adanya aplikasi tersebut memudahkan para petani untuk menjadi mitra pemasok perusahaan pertanian.

“Dukungan digitalisasi dan manfaat ekonomi pada ekosistem pertanian tentunya akan mengangkat harkat hidup dan tingkat ekonomi petani. Selain itu juga meningkatkan ekonomi pertanian yang akan memudahkan pengembangan layanan pertanian secara terpadu,” terangnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi dan Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian, Iskandar Simorangkir mengungkapkan, pertumbuhan perekonomian Indonesia mengalami titik terendahnya. Saat ini sektor-sektor utama yang memberikan kontribusi besar terhadap ekonomi sudah mulai mengalami pemulihan.

“Di tengah Pandemi COVID-19, beberapa sektor yang masih tumbuh positif diantaranya informasi dan komunikasi, jasa Kesehatan dan kegiatan sosial, pertanian dan jasa Pendidikan,” ungkapnya.

Iskandar menjelaskan, Sektor Pertanian Indonesia Tumbuh Positif di Tengah Pandemi Covid-19. Kontribusi sektor pertanian terhadap PDB pada Q4-2020 sebesar 11,97% dan tingkat pertumbuhan sebesar 2,59%. Pertumbuhan ekspor sektor pertanian juga mencapai 27,06% (mtm) dan 25.04% (yoy) pada Maret 2021.

“Pertumbuhan yang positif ini berdampak pada peningkatan daya beli petani yang ditunjukan dari nilai NTP (Nilai tukar petani ) yang mengalami peningkatan menjadi 103,29,” jelasnya.

Hanya 8 Persen Generasi Milenial yang Bekerja Sebagai Petani

Terkait petani milenial, Iskandar menerangkan, dari 128,45 juta jumlah penduduk bekerja di Indonesia pada Agustus 2020, sebanyak 29,76% bekerja di sektor pertanian.

“Petani muda (milenial) hanya ada di sekitar 8% dari sebanyak 33,4 juta orang yang berprofesi petani, sisanya sekitar 92% petani tua. Jumlah petani muda terjadi penurunan 415.789 orang pada tahun 2018 dibandingkan tahun 2017,” uraiannya.

Kabupaten Ciamis Punya Potensi Sektor Pertanian Besar

Iskandar menambahkan, sektor pertanian berkontribusi terhadap ekonomi Kabupaten Ciamis sebesar 23,6% dengan tingkat pertumbuhan sebesar 1,47% . Luas panen sebesar 50.620 Ha dengan tingkat produktivitas sebesar 5,62 ton/ha. Tingkat pengangguran di Kabupaten Ciamis juga yang paling rendah setelah Pangandaran.

“Ada pertumbuhan positif di sektor pertanian di Kabupaten Ciamis, sehingga harus dilakukan pengembangan agar memberikan kontribusi ekonomi kedepannya,” imbuhnya.

Pada kegiatan tersebut juga membahas terkait Peningkatan Inklusi Keuangan Melalui Skema Pemberdayaan Petani (Piloting Bank Mandiri di Kab. Ciamis). Selain itu juga membahas mengenai Realisasi Penyaluran KUR Bagi Petani dan Pemanfaatan Teknologi Keuangan bagi Petani Milenial melalui aplikasi Agree yang diluncurkan PT Telkom.