Demak - Kenaikan kasus COVID-19 tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi di seluruh negara, ini terjadi karena masyarakat mulai lengah sehingga mengabaikan protokol kesehatan.
Hal itu disampaikan langsung oleh Plh Bupati Demak Singgih Setyono pada video conference capaian evaluasi pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dengan para Kepala Puskesmas di masing-masing kecamatan secara daring melalui zoom meeting. Turut mengikuti para asisten serta Kabid Dinkes Kabupaten Demak, Kamis (6/5), di Ruang Command Center.
Disampaikan Singgih, Kabupaten Demak perlu belajar dari India yang sebelumnya mengalami kondisi yang luar biasa bagus, membuat masyarakat berbondong-bondong ke Sungai Gangga, melakukan ritual mandi bersama, sehingga bedampak India menjadi negara dengan angka kematian COVID-19 tertinggi di dunia.
Terkait capaian vaksinasi, Singgih menuturkan akan ada tambahan vaksin baru dalam jumlah besar. Oleh karenan itu pihaknya meminta agar segera mengisi aplikasi e-smile agar dapat dipantau dari pusat.
”Segera isi dan dilaporkan lewat aplikasi ini agar nantinya kita diprioritaskan untuk mendapatkan vaksin pada saat yang darurat, “tandasnya.
Ia meminta agar pengawasan pada pintu keluar masuk desa diperketat lagi untuk meminimalisir munculnya kluster yang baru.
Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Heri Winarno mengatakan perkembangan COVID-19 di Kabupaten Demak kasus yang terbaru adalah yang ada di moro kecamatan Bonang, satu rumah yang terkonfirmasi positif berjumlah lima orang.
Heri menambahkan, terkait vaksinasi ada beberapa kendala yaitu belum semua faskes yang sudah mengupdate E Smile secara real time. Kemudian belum adanya kejelasan ketersediaan vaksin berikutnya. Adapun vaksin yang sudah diterima sampai saat ini oleh Kabupaten Demak berjumlah 65.770 dosis.