Dok-Maru PKM Sliyeg Gerak Cepat Tangani Keluhan Warga

Indramayu - Dokter Masuk Rumah (Dokmaru) luncuran program unggulan 100 hari kerja Bupati Indramayu Nina Agustina, masih terus digenjot. Hal ini dilakukan guna memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang membutuhkan secara gratis.

Seperti diketahui, angka harapan hidup mencerminkan usia maksimum yang diharapkan seseorang agar bisa bertahan hidup lama sebagai indikator penting dalam mengukur panjang umur, karena konsep itu dapat dirasakan seseorang melalui penggunaan sumber daya yang tersedia terutama peningkatan derajat kesehatan. Termasuk upaya seseorang bisa bertahan hidup lebih lama jika dalam keadaan sehat. Apabila dia menderita sakit, maka dia harus mengatur untuk membantu mempercepat kesembuhannya (datang ke fasilitas kesehatan) sehingga dia bisa bertahan hidup lebih lama.

Oleh sebab itu, pembangunan manusia belum berhasil apabila pemanfaatan sumber daya masyarakat tidak diarahkan pada pembinaan kesehatan agar dapat mencegah warga meninggal lebih awal dari yang seharusnya.

Program Dokmaru cukup memberikan manfaat bagi masyarakat yang sedang membutuhkan penanganan medis. Upaya Visi Indramayu Bermartabat ini yang terus disosialisasikan kepada masyarakat baik melalui aduan terintegrasi maupun kanal kanal saluran informasi agar kebutuhan dasar masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dapat terpenuhi dengan baik dan cepat. Salah satunya saat Forkopimcam beserta Puskesmas Sliyeg, mendatangi rumah Riyanti (10) Warga Desa Sliyeg Lor, Kecamatan Sliyeg, yang menderita penyakit leukimia.

Riyanti merupakan anak kandung dari Tuniah istri Kadriyah berasal dari keluarga yang kurang mampu sehingga sangat membutuhkan bantuan dari program Dokmaru yang saat ini tengah digagas Bupati Indramayu Nina Agustina.

Penyakit leukimia yang dirasakan Riyanti sejak usia dua tahun dan setiap bulanya harus kontrol kesehatanya secara rutin ke rumah sakit. Bahkan saat ini, Riyanti usai mengikuti transfusi darah di Rumah Sakit Mitra Plumbon Indramayu.

“Riyanti dirawat di RS Mitra selama tiga hari untuk transfuri darah”ujar Ayah Kandung Riyanti, Kadriyah, Senin (17/5).

Dari hasil kunjungan Tim Dokter Masuk Rumah (Dokmaru) dipimpin langsung, Camat Sliyeg, Wasga Ciptowibowo, Sekmat Atang Suwendi, Kepala Puskesmas Sliyeg, Bambang Imam Sutoro, Bhabinsa serta Bhabinkamtibmas Desa Sliyeg Lor, akhirnya Tim Dokmaru, merekomendasikan Riyanti untuk segera di rujuk ke RSHS Bandung.

“Kami beri rujukan untuk segera dibawa ke rumah sakit Hasan Sadikin Bandung dan pasti akan kami Kawal,” kata Kapus Sliyeg Bambang Imam Sutoro.