BPOLBF Promosikan Pariwisata Labuan Bajo Melalui Bandara Komodo

Labuan Bajo - Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) dalam menjalankan fungsi koordinatifnya terus berupaya mewujudkan destinasi pariwisata Labuan Bajo yang berkualitas dan berkelanjutan. Selain upaya meningkatkan kualitas SDM melalui berbagai kegiatan pelatihan kepada masyarakat, BPOLBF juga terus menjalin sinergitas dengan seluruh stakeholder terkait.

Salah satunya yakni kerjsama dengan Unit Penyelenggara Bandar Udara Komodo dengan memperkuat branding pariwisata Labuan Bajo melalui wajah Bandara Komodo sebagai pintu masuk pengunjung.

Direktur Pemasaran Pariwisata BPOLBF, Raisa Lestari Niloperbowo menjelaskan kegiatan penguatan branding pariwisata Labuan Bajo di Bandara Komodo merupakan tindak lanjut dari hasil MoU BPOLBF dengan Unit Penyelenggara Bandara Komodo dalam mempromosikan pariwisata Labuan Bajo, Rabu (19/5).

Sebagai pintu masuk para wisatawan di Labuan Bajo, Bandara Komodo dianggap memiliki peran  strategis dalam memberikan informasi awal mengenai tempat - tempat wisata maupun produk UMKM yang ada baik di Labuan Bajo maupun NTT pada umumnya. Raisa menjelaskan promosi juga dilakukan sebagai tindak lanjut arahan Menteri Pariwisata dan ekonomi kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno saat kunjungannya ke Labuan Bajo pada Januari lalu.

"Promosi ini kami lakukan juga sebagai wujud penerapan 5 sense of marketing (sight, sounds, smells, taste, dan textures/touch) yang sebaiknya ada di kawasan Bandara Komodo," jelas Raisa.

Upaya tersebut kemudian dikolaborasikan BPOLBF dengan pihak Bandara Komodo melalui penandatanganan MoU terkait kerjasama promosi dan penguatan branding dengan menghadirkan wajah NTT di pintu kedatangan destinasi super prioritas Labuan Bajo.

"Kenapa bandara, karena bandara ini pintu masuk wisatawan sebelum benar-benar berkeliling menikmati keindahan Labuan Bajo. Bandara Komodo ini kan menjadi representasi dari destinasi wisata yang ada di Labuan Bajo," jelas Raisa.

Dalam rangka memperkuat branding Labuan Bajo sebagai destinasi wisata, beberapa spot didalam area bandara komodo akan dirubah dan dilakukan penambahan yang bertujuan untuk memberikan hal yang berkesan bagi wisatawan.

"Yang pertama kita lakukan adalah mengganti stiker yang didepan. Dengan tulisan "Are You Ready To Be Enchanted?" dengan pemilihan warna merah yang mencolok. Jadi harapannya pengunjung turun dari pesawat bisa langsung berfoto didepan bandara dan siap terpukau dengan keindahan Labuan Bajo," ucapnya.

Khusus untuk area kedatangan didalam bandara lanjut Raisa akan dilakukan pemasangan stand 3D photo boot dengan tetap mengedepankan nilai-nilai budaya. Selain itu dilakukan pula penambahan signage (papan Informasi) untuk memperjelas informasi bagi wisatawan. Ditambah penempatan stand untuk penyediaan brosur brosur milik para pelaku industri pariwisata.

Dijelaskannya selain itu akan ditempatkan pula etalase display produk produk UMKM. Khusus untuk display (pajangan) produk-produk UMKM yang ditampilkan, merupakan milik pelaku usaha yang ada di Manggarai Barat khususnya dan NTT umumnya baik produk kuliner, tenun, kopi dan lain lain.

"Produknya tiap bulan nanti diganti. Etalase bisa menampilkan 25 jenis produk yang nantinya juga akan kita buatkan juga product of the month. Yang perlu diingat di sini adalah kita nggak jualan kita hanya mempromosikan. Jadi nanti rencananya kita memakai key code yang bisa discan sehingga bisa terhubung langsung dengan para pemilik produk. Kita hanya fasilitasi, bukan hanya produk Manggarai Barat saja tapi seluruh NTT," jelas Raisa.

Penambahan juga akan dilakukan di area keberangkatan dengan menambahkan signage kampanye Rindu Labuan Bajo. Menurut Raisa, hal ini dimaksudkan memicu perasaan rindu wisatawan untuk kembali mengunjungi Labuan Bajo. Selain itu penambahan narasi tentang tarian caci serta atributnya juga akan dilanjutkan.

Raisa menambahkan untuk area keberangkatannya, ada signage juga untuk instalasi rindu labuan bajo. Meski sudah kita kick off dari tahun lalu, kampanye ini sebenarnya untuk mentrigger perasaan rindu bagi para wisatawan yang sudah pernah ke labuan bajo untuk mengunjungi Labuan Bajo kembali.

"kita juga ada instalasi tarian caci termasuk narasinya, arti dan simbol dari pakaian serta perlengakapnnya apa saja akan kita pasang. Tujuannya itu untuk mengedukasi dan menginformasikan orang-orang dan juga untuk foto-foto," ujarnya

Raisa berharap kerjasama ini mampu mempromosikan pariwisata Labuan Bajo berikut dengan produk produk UMKM yang dihasilkan serta mampu memberikan manfaat bagi pelaku industri pariwisata setempat.

"Kita akan pasang informasi terkait tempat makan, peta terintegrasi mengenai destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Ke depannya kita harapkan bisa bekerjasama dengan asosiasi-asosiasi yang ada. Harapannya adalah adanya travel news, sehingga produk wisata dan aktivitas, produk UMKM atau restaurant yang direkomendasikan bisa dikunjungi. Dan juga kita juga akan memainkan musik musik instrumen khas NTT di bandara," jelasnya.

Sementara itu, Kepala UP Bandara Komodo, Haryanto mengapresiasi usaha BPOLBF dengan menjadikan bandara komodo sebagai salah satu tempat dalam mempromosikan pariwisata Labuan Bajo kepada wisatawan. Untuk itu sebagai salah satu upaya dalam mendukung hal ini pihaknya akan meningkatkan kualitas SDM para staf khususnya saat memberikan pelayanan informasi bagi wisatawan.

"Dengan adanya MoU antara BPOLBF dengan kami, maka sebagai penyelenggara lalu lintas udara di Labuan Bajo, kami akan perkuat SDM kami untuk bisa mendukung Labuan Bajo sebagai destinasi wisata berkualitas. Sinergitas ini kami harapkan bisa makin meningkatkan kualitas pelayanan kami bagi para pengunjung," ujarnya

Haryanto berharap apa yang dilakukan BPOLBF mampu memberikan gambaran awal bagi setiap wisatawan mengenai setiap destinasi wisata ada serta instrumen pendukungnya. Selain itu penempatan stand, photo boot atau etalase nantinya diharapkan tetap memperhatikan nilai estetika dalam area bandara.

"Yang pastinya kami sangat mendukung karena keberadaan kejelasan panduan wisata itu perlu. Di pintu masuk itu paling tidak wisatawan dapat gambaran baik dengan cerita atau buku panduan. sehingga ada banyak pilihan untuk berwisata. Selanjutnya tinggal nanti guide-nya yang mengarahkan. Selain itu ada pilihan bagi wisatawan. Intinya kami sangat menyambut baik apa yang dilakukan oleh BPOLBF," ujarnya.