Pemkab Indramayu Gerak Cepat Atasi Kekeringan Lahan

Indramayu - Pemerintah Kabupaten Indramayu tengah memperjuangkan kondisi kekeringan lahan pertanian diwilayah Indramayu bagian barat yang mengandalkan sumber air dari irigasi Cipunegara. Hal itu dilakukan guna memenuhi kebutuhan air untuk petani wilayah Kecamatan Gabuswetan, Bongas, Kroya dan sekitarnya.

Kepala Pelaksana BPBD Indramayu, Oce Dadang Iskandar, melalui Plt. Sekretaris BPBD Indramayu, Caya, mengatakan, pihaknya terus melakukan upaya untuk meminta penambahan debit air dari pengelola Bendungan Salamdarma di perbatasan Subang – Indramayu, kendati saat ini kondisi pintu irigasi pada akses irigasi pengairan wilayah tersebut terjadi kerusakan.

“Sejak hari Senin kemarin, debit Cipunegara mengalami kenaikan dan sore ini sudah ada limpahan,” katanga, Rabu (19/5).

Menurutnya, pemerintah daerah saat ini, tidak akan tinggal diam untuk memperjuangkan kondisi pertanian di wilayah Indramayu Barat agar tidak gagal panen. Hal itu dilakukan sebagai bentuk keseriusan pemerintahan Indramayu yang fokus pada persoalan pertanian.

“Kami tetap mengalirkan air sesuai kebutuhan dan kondisi debit di Cipunegara,” katanya.

Menanggapi unggahan fi media sosial yang memperlihatkan salah satu warga duduk dilahan sawah kering dan mendapat sorotan negatif dari netizen, pihaknya mengaku tidak menemukan lokasi yang diunggah.

Ia berjanji akan membantu masyarakat petani di wilayah Indramayu bagian barat yang mengandalkan sumber irigasi pengairan dari Cipunegara, termasuk mengatasi kekeringan lahan pesawahan Desa Sekarmulya, Kecamatan Gabuswetan dengan menempuh kesepakatan bersama GM PJT II.

“Debit yang ke arah lokasi dari Bendung Salamdarna akan ditambah sekarang. Selanjutnya untuk pintu yang lainnya akan dikurangi,” tuturnya.

Seperti diketahui, areal Pesawahan diwilayah pengairan PJT II sebelumnya sudah ada pemberitahuan untuk dilakukan penundaan musim tanam gadu, namun saat keluar surat edaran tersebut, kondisi lahan pertanian diwilayah tersebut sudah mulai tanam, sehingga hal itu menjadi bentuk perjuangan yang harus dilakukan pemerintahan Nina-Lucky saat ini, agar para petani tidak mengalami gagal panen.