Kasus Kumulatif Kematian COVID-19 Rohul Meningkat, Kadinkes: Mayoritas dari Lansia

Rohul – Kasus pasien meninggal akibat COVID-19 di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Provinsi Riau dari Maret hingga 28 Mei 2021 mengalami lonjakan. Tercatat secara kumulatif sudah ada 100 warga Rohul yang meninggal selama pandemi COVID-19.

Lonjakan kasus kematian ini mulai terjadi sejak Maret 2021 lalu dengan 11 kasus kematian. Jumlah ini meningkat di bulan April 2021 menjadi 23 kasus. Sedangkan sampai pekan keempat Mei 2021 ini bertambah lagi 23 kasus kematian COVID-19.

“Bulan ini hingga 28 Mei 2021 sudah 23 kasus kematian. Kasus meninggal terkonfirmasi COVID-19 ini rata-rata dari lansia,” kata Ketua Tim Satgas COVID-19 Rohul melalui Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Rohul dr Bambang Triono saat dikonfirmasi Media Center Diskominfo Rohul, Jumat (28/5) sore.

Meski kasus kematian meningkat, Bambang mencatat kasus COVID-19 per Jumat (28/5) Kasus baru bertambah 21 orang, sembuh 7 orang, meninggal 2 orang dan pasien dirawat 4 orang.

“Dari total kasus 1.946 orang, pasien sembuh mencapai 1.989 orang, dengan rincian pasien yang dirawat 30 orang, Isolasi mandiri 127 orang dan kematian 100 orang,” ujarnya.

“Dari total pasien yang dirawat 30 orang tersebut, dengan rincian dirawat di RSUD Rohul 3 orang, RS Awal Bross Ujung Batu 7 orang, RS Azzahra 2 orang, RS Surya Insani 5 orang, RS Awal Bross Sudirman 1 orang, RS Awal Bross Panam 1 orang, RS Prima 2 orang, RS Ibnu Sina 2 orang, RS Syafira 2 orang, RS Tandun 5 orang,” terang Bambang

Untuk memutus atau meminimalisir penularan kasus COVID-19 di Rohul, Bambang mengaku tracing kontak terus dilakukan oleh petugas puskesmas, hal ini menunjukkan dari sisi sampel yang diperiksa itu sudah dilakukan testing.

“Kita dari Dinkes Rohul terus berupaya dan berharap kepada kawan-kawan Puskesmas untuk meningkatkan tracing kontak erat kepada yang terkonfirmasi positif sebanyak mungkin,” ujarnya

“Kalau kontak eratnya sudah kita data dan di testing, kemungkinan yang positif sudah bisa kita ditangani, harapan kita bisa memutus mata rantai penularan, makanya upaya kita itu memperbanyak sesuai data Puskesmas,” ujarnya

Ia menjelaskan kontak tracing ini memang akan diperbanyak sehingga tidak ada orang yang lepas dari pemantauan petugas, jika terkonfirmasi positif akan diisolasi atau dirawat, kemudian yang lain kita harapkan tidak ada yang terkonfirmasi, yang akhirnya untuk memutus mata rantai penularan.

Meskipun setiap harinya terjadi penambahan kasus COVID-19 di Rohul, Bambang meminta kepada masyarakat patuhi protokol kesehatan harus diterapkan secara ketat, dengan menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak.

“Kita mengimbau dan memminta kepada warga untuk tidak abai terhadap protokol kesehatan. Jika warga disiplin menerapkan protokol kesehatan, kita yakin kasus COVID19 di Rohul akan bisa ditekan.