Dapat Lampu Hijau PTM, Kadisdik Banjar: Monitoring ke Sekolah Terus Dilakukan

Martapura - Pembelajaran tatap muka (PTM) di Kabupaten Banjar akhirnya bisa diselenggarakan, setelah usulan persyaratan pembelajaran tatap muka Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Banjar pada Januari lalu mendapatkan lampu hijau.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar, Liana Penny, Senin (31/5), mengatakan sejak mendapatkan lampu hijau untuk PTM, pihaknya telah dan terus melakukan monitoring ke beberapa sekolah.

“Sejak Senin, baik Disdik maupun Korwil juga melakukan monitoring di wilayahnya masing-masing,” ungkap Liana Penny saat ditemui di ruangannya di Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar Jalan Sekumpul Desa Bincau No 3, Rt 05, Rw 03, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

Di tahap pertama, di Kabupaten Banjar ada 89 sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka. “Alhamdulillah, sejauh ini berjalan dan lancar. Untuk protokol kesehatanya juga sudah diterapkan,” imbuhnya.

Dan harapannya, ucap Liana, tahap pertama ini bisa terus berjalan dengan lancar hinga pembelajaran tatap muka tahap dua yang rencananya akan dilaksanakan mingu depan untuk sekolah-sekolah yang siap melaksankan pembelajaran.

“Dan tentunya untuk sekolah yang memenuhi persyaratan-persyaratan yang sudah ditetapkan, diantaranya semua guru disekolah yang melaksanakan PTM harus melaksanakan dua kali vaksin dan sudah mempersiapkan serta mengisi ceklis Kemdikbud,” pungkasnya.

Ditambahkan Liana, saat ini sudah 68 persen guru di Kabupaten Banjar telah divaksin dan hingga saat ini masih terus berlanjut.

Sementara itu, Plt Kepala SDN Indrasari 1 Yayuk Hartini mengatakan, pihaknya siap memulai pembelajaran PTM.

“Insya Allah, dengan segala persiapan dari guru-gurunya di vaksin, penyedian tempat cuci tangan dan peraturan protokol kesehatan yang diterapkan. Kami siap melaksanakan PTM tahap pertama,” ujarnya.

Untuk PTM tahap pertama, Yayuk menyebut, SDN Indrasari 1, siswa dan siswinya dari kelas 1 dan seterusnya akan bergiliran masuknya.

“Anak-anak nantinya akan bergiliran masuk sekolahnya, biar tidak ada kerumunan, sebab kami harus lebih protek kepada anak-anak,” tutupnya.