Disdagkop UKM Pekalongan Beri Pelatihan Barista dan Pemilik Kedai Kopi

Kota Pekalongan - Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disdagkop UKM) memberikan pelatihan kepada 20 orang barista dan pemilik kedai kopi, dalam rangka meningkatkan skill dan kualitas usaha selama dua hari di Hotel Dafam pada 31 Agustus - 1 September 2021.

Pelatihan ini dibuka langsung oleh Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid didampingi Plt Disdagkop UKM Joko Purnomo, Kepala Bidang Koperasi dan UMKM Rr Tjandrawati, dan jajaran pemkot lainnya.

Adapun narasumber yakni  peneliti sekaligus tokoh yang ahli dan bergelut puluhan tahun di dunia kopi, Sri Mulato.

Aaf, sapaan akrab Wali Kota Pekalongan mengungkapkan bahwa, antusias dan semangat peserta pelatihan sangat tinggi. Ia menyambut baik adanya pelatihan ini dalam meningkatkan skill peserta pelatihan dan kualitas cita rasa kopi yang dihasilkan untuk pengembangan usaha mereka ke depan.

“Alhamdulillah semua peserta antusias, walaupun sebagian besar mereka ini sudah menjadi barista, tetapi mereka masih mau belajar. Pointnya adalah menuntut ilmu tidak ada batasan selama ada kesempatan, di tengah sektor kopi ini yang masih booming, melalui pelatihan di bidang perkopian ini, mereka bisa mengembangkan usahanya ke depan,” tegas Aaf.

Pada kesempatan tersebut, Aaf menuturkan, tren ngopi di kalangan masyarakat terutama milenial ini sudah menjadi gaya hidup, dan dibarengi dengan menjamurnya coffee shop serta banyaknya pecinta kopi yang tumbuh pesat di Kota Pekalongan. Ia menilai, hal ini tentu menjadi peluang yang sangat besar dalam pemasaran usaha mereka.

“Dengan pelatihan ini mereka bisa lebih bersemangat , walaupun saat ini mereka ada yang masih menjadi seorang barista, ke depannya mereka bisa menjadi pengusaha kopi. Hal ini yang harus ditekankan juga dalam pelatihan ini supaya tren ngopi di kafe kopi menjadi gaya hidup masyarakat,apalagi pemasaran kopi di Kota Pekalongan sangat berpotensi besar dan masih terbuka lebar, apalagi kalangan milenial yang mayoritas mahasiswa banyak dari mereka mengerjakan tugas dari dosennya sambil ngopi. Harapannya mereka bisa mengembangkan usahanya,” harap Aaf.

Sementara itu, Plt Kepala Disdagkop UKM Kota Pekalongan Joko Purnomo menyebutkan, ada sekitar 20 orang barista dan pemilik coffee shop yang mengikuti pelatihan ini. Selama 2 hari mereka dibekali pengetahuan dan kemampuan cara roasting kopi, pemilihan kualitas kopi yang baik, branding produk hingga penyajian kopi yang kekinian.

Menurut Joko, dengan adanya kedai kopi yang terus menjamur di Kota Pekalongan saat ini, tentu akan berdampak pada ekonomi yang bergeliat terutama di tengah pandemi COVID-19 yang sudah mengalami tren penurunan kasus.

“Manfaatkan pelatihan ini untuk mendapatkan pengetahuan dan skill sehingga nanti di penerapannya akan memperoleh banyak konsumen maupun pelanggan yang lebih banyak lagi,karena penikmat kopi saat ini banyak sekali di hampir semua kalangan,peluang ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya dalam mendorong pengembangan usaha kopi para peserta pelatihan,” pungkas Joko.