Ketua Dekranasda Kubu Raya Apresiasi BUMDes Produksi Piring Upih Pinang

Kubu Raya - Ketua Dewan Kerajinan Deerah (Dekranasda) Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat, Rosalina Muda Mahendrawan mengapresiasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bintang MUDA Desa Punggur Besar yang berinovasi memproduksi piring dari upih pinang.

Ketua TP PKK Kubu Raya itu juga mengajak TP PKK di tingkat desa untuk memanfaatkan upih Pinang menjadi produk unggulan kabupaten itu.

"Saat ini Desa Punggur Besar melalui BUMDes Bintang Muda sudah bisa membuat produk piring dari upih pinang yang akan kita kembangkan menjadi produk unggulan Kabupaten Kubu Raya. Dalam hal ini, Dekranasda Kubu Raya akan ikut membantu mengembangkan produk tersebut, termasuk pemasarannya," kata Rosalina saat menerima piring dari upih pinang di Geleri Dekranasda Kubu Raya, Rabu (13/10) siang.

Bunda PAUD Kubu Raya itu menuturkan, apa yang dilakukan BUMDes Bintang Muda yang memproduksi piring upih Pinang tersebut merupakan salah satu upaya meningkatkan perekonomian warga, dimana mereka bisa memanfaatkan bahan yang awalnya tidak dilirik dan dibuang, akhirnya bisa dipakai dan dijual untuk menambah penghasilan keluarga.

Selain itu, katanya, dengan menggunakan piring upih pinang tidak hanya memanfaatkan barang yang tidak terpakai, hal tersebut juga bisa menjaga kelestarian alam.

"Bayangkan kalau kita makan pakai piring plastik dan setelah tidak digunakan, dibuang dan menjadi sampah dan itu tentu akan sulit diurai oleh tanah. Sekarang menjadi masih menjadi pemikiran kita bersama, bagaimana cara mengolahnya, karena dengan piring opeh ini, kalau pun dibuang di tanah, dia akan menjadi kompos," ujarnya.

Menurut Rosalina, setiap desa di Kubu Raya memiliki potensi pohon pinang dan jika semua desa bergerak menjadi penyedia bahan baku atau memproduksi langsung, tentu hal tersebut menjadi pendapatan tambahan bagi masyarakat, selain memanfaatkan buah pinang yang juga memiliki potensi untuk dijual.

"Peluang ini tentu harus dimanfaatkan oleh BUMDes di setiap desa, karena dengan Kepong Bakol, kita bisa melakukannya," tuturnya.

Di tempat yang sama, Kepala Desa Punggur Besar Anwar M Nur mengharapkan agar BUMDes yang ada di desanya bisa lebih inovatif dan kreatif semua kegiatan usahanya, dimana pihaknya mengarahkan untuk lebih fokus kepada kegiatan-kegiatan yang bisa melibatkan masyarakat banyak.

"Seperti pengolahan upih Pinang menjadi piring ini, tentu bisa dikembangkan tanpa merusak kegiatan kegiatan atau usaha kecil yang ada di masyarakat, sehingga BUMDes ini berkembang dengan sendirinya dengan inovasi yang memanfaatkan sumber daya lokal yang cukup melimpah," katanya.

Terkait pemasaran, selain mencari target pasar sendiri, Anwar juga meminta kepada Pemkab dan Dekranasda Kubu Raya agar bisa membantu pemasarannya agar produk tersebut bisa terserap pasar dan menumbuhkan semangat masyarakat untuk mengolahnya.

"Untuk kegiatan pemasaran produk ini, kita juga sudah mencoba survei ke beberapa tempat dan Alhamdulillah responnya cukup baik sehingga ini mungkin nanti kita coba untuk kembangkan lebih lebih maksimal lagi, termasuk penyempurnaan produknya," katanya.

Sementara itu, Camat Sungai Kakap Rusdeti menambahkan, pihaknya juga mendorong agar desa-desa yang ada di kecamatannya, untuk bisa berkolaborasi mengembangkan produk tersebut.

"Dengan hadirnya produk baru dari Kabupaten Kubu Raya, khususnya Kecamatan Sungai Kakap ini, tentu saja dapat membantu ekonomi masyarakat, karena ini dari barang-barang yang katakanlah dulu dibuang, sekarang menjadi barang yang lebih lebih produktif dan kami berharap karena kalau dari pelepah Pinang ini bisa dikembangkan seluruh desa di Kakap," katanya.

Sebagai camat, dirinya tahu betul, hampir di semua desa memiliki bahan baku upih Pinang. Dirinya juga berharap setiap Bumdes yang ada bisa memunculkan ide-ide kreatif dan inovasi yang baik seperti ini sehingga ekonomi masyarakat bisa terangkat.

"Kami juga berterima kasih kepada Bapak Bupati Muda Mahendrawan yang sangat men-support produk ini mudah-mudahan ini bisa membangkitkan semangat seluruh BUMDes yang ada, khususnya di Kecamatan Kakap," tandasnya.