Dispar Natuna Sinergi dengan OPD untuk Kalender Off Event 2022

Natuna – Perubahan nomenklatur Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Natuna menjadi Dinas Pariwisata terhitung sejak 3 Januari 2022 berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 2 Tahun 2022 tidak menyurutkan semangat dalam mempromosikan pariwisata Natuna dan menggelar kalender off event pada 2022 ini.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Natuna Hardinansyah mengatakan, di tahun ini, pihaknya tetap intens melaksanakan promosi pariwisata melalui media sosial Facebook, Instagram dan TikTok Dinas Pariwisata tentunya dengan memperhatikan perkembangan aspek 3A (Atraksi, Aksesibilitas, dan Amenitas).

Hardinansyah saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (19/1), mengatakan, ada 21 kalender off event siap diselenggarakan pada tahun ini dengan bekerjasama dengan stakeholder terkait dari tingkat kecamatan sampai masyarakat desa.

Ia menjelaskan, nantinya akan ada Natuna Sport yang akan digelar sekitaran Tourist Information Center (TIC) kerja sama dengan Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Natuna, kemudian festival kebudayaan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Natuna serta Bazar dari Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Natuna.

“Natuna saat ini untuk yang teridentifikasi ada 119 objek wisata dimana 84% wisata bahari dan untuk kawasan pengembangan ada 23 Pulau dan untuk bidang baru yakni ekonomi kreatif sedang kami identifikasi potensi apa saja yang bisa dikembangkan. Dari 21 Kalender off event ada Festival Pantai Sisi di Serasan, Festival Mandi Safar di Midai, ini merupakan salah satu kegiatan murni dari masyarakat untuk kegiatan wisata,” ungkap Hardinansyah.

Bupati Natuna pada kesempatan sebelumnya sempat menemui Menteri BUMN Erick Thohir, meminta untuk penambahan penerbangan untuk rute dari dan ke Natuna lewat maskapai Citilink.

"Mudah-mudahan bisa terealisasi dalam waktu dekat. Ini merupakan bentuk dukungan terhadap aksesbiltas bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Natuna," ujarnya.

Selain itu, tambahnya, untuk tahun 2023 Dinas Pariwisata menargetkan produk-produk seperti makanan khas Natuna bisa masuk supermarket di Batam dan Tanjungpinang tentunya dengan memperhatikan pengendalian mutu pangan atau quality control food.

"Melalui sejumlah strategi ini diharapkan berhasil untuk tujuan konservasi, edukasi pada Geopark Natuna yang sudah masuk Geopark Nasional serta ekonomi berkelanjutan bisa tersasa secara real untuk kesejahteraan masyarakat," pungkasnya.