Plh Bupati OKU Terima Kabinda Sumsel

Baturaja - Plh Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Edward Candra menerima Kepala BIN Daerah (Kabinda) Sumatera Selatan dan unsur Kominda OKU di Ruang Bina Praja Pemkab OKU, Selasa (25/1).

Edward mengatakan, kegiatan silaturahmi bersama Kabinda Sumsel ini dengan unsur Kominda OKU merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan dalam kunjungan ke daerah dengan melakukan koordinasi dalam rangka keberlangsungan proses pembangunan.

Dirinya juga menyampaikan penanganan COVID-19 banyak sekali kemajuan yang dibantu oleh tokoh agama, tokoh masyarakat.

"Saat ini vaksinasi yang sudah mencapai target 86 persen, lansia 62 persen, dan anak usia 6-11 tahun baru mencapai 64 persen," jelasnya.

Edward menjelaskan, yang menjadi tantangan adalah vaksinasi lansia dengan melakukan strategi jemput bola. Ini harus didorong terus untuk mendatangi tempat-tempat lansia umur 60 tahun ke atas tersebut. Sekarang ini difokuskan pada penyelesaian vaksinasi pelajar usia 6-11 tahun untuk persiapan belajar tatap muka 100 persen.

Selanjutnya , dward Candra juga menyampaikan situasi Kabupaten OKU, sampai sekarang ini situasi cukup kondusif.ini semua tidak terlepas dari peran Kabinda dan Kominda OKU yang terus melakukan koordinasi yang dibantu juga oleh tokoh masyarakat, tokoh agama sehingga tercipta situasi ketenteraman dan ketertiban masyarakat Kabupaten OKU.

Untuk itu, Edward Candra atas nama Pemerintah Kabupaten OKU menyampaikan terima kasih kepada Kominda juga tokoh agama, tokoh masyarakat Kabupaten OKU.

Sementara itu, Kabinda Sumsel Brigjen TNI. Armansyah mengatakan, sehubungan dengan pelaksanaan lanjutan vaksinasi di Kabupaten OKU yang akan dimulai pada hari Rabu, 26 Januari 2022, BIN diamanatkan oleh negara untuk membantu pemerintah daerah dalam angka percepatan vaksinasi.

"Terkait dengan vaksinasi ini, kita semua tokoh masyarakat bisa mengedukasi masyarakat, sehingga tingkat kesadaran tumbuh dengan kuat, seperti dicontohkan ada beberapa daerah tokoh masyarakat belum bisa mengajak masyarakat, sehingga terjadi penolakan ditambah lagi dengan isu vaksin tidak halal dan juga menimbulkan berbagai gejala kesehatan setelah divaksin," ujarnya.

"Namun ini tidak terjadi di Kabupaten OKU respons masyarakat menyambut positif, sehingga masyarakat dengan kesadaran yang tinggi ini menjadi indikator penilaian, dan juga kepala daerah telah bekerja on the track, hal ini harus kita pertahankan kedepan dalam rangka membangun negara kita," tutupnya.