Kemenaker dan Pemkab Batang Gagas Pembentukan "Skill Development Center"

Batang – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI menggelar audiensi pembentukan Skills Development Center (SDC) dengan Pemerintah Kabupaten Batang di Aula Bupati, Kabupaten Batang, Kamis (28/7).

Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki mengatakan, kehadiran SDC di Batang sangat mendukung dalam meningkatkan skill para pencari kerja maupun pengguna jasa tenaga kerja.

“Apalagi Kabupaten Batang mempunyai proyek strategis Kawasan Industri Terpadu (KIT) yang akan menyerap ribuan tenaga kerja,” jelasnya.

Ia menjelaskan, perekrutan tenaga kerja sendiri akan dimulai pada tahun 2023 dengan kebutuhan 28.000 tenaga kerja.

"Kebutuhan yang banyak ini kalau tidak diimbangi dengan para pencari kerja yang kompeten sesuai skill diperlukan perusahaan. Maka, kita jangan menjadi penonton saja nantinya," ujarnya.

J"ika terjadi hal seperti itu akan ada ketimpangan antara pencari kerja dan pengguna jasa. Banyak pekerja yang siap kerja di bidang tertentu namun lapangan kerja di bidang tersebut tidak ada, atau sebaliknya ada lapangan pekerjaan yang tenaga kerjanya tidak dimiliki oleh warga Kabupaten Batang," tambahnya.

Ia berharap adanya SDC di Kabupaten Batang akan menjawab persoalan-persoalan tersebut, sehingga pencari kerja di Kabupaten Batang banyak yang diserap dan tidak jadi penonton saja.

Sementara itu, Staf Khusus Kemnaker RI Caswiyono Rusydie Cakrawangsa mengatakan, pembentukan SDC di Kabupaten Batang untuk perluasan kesempatan kerja dalam mengembangkan program meningkatkan skill tenaga kerja.

“Langkah pertama yang akan direncanakan menyusun peningkatan tenaga kerja makro dan mikro untuk KIT Batang. Dengan meningkatkan program pelatihan baru yang kompetensi dan sertifikasi sesuai kebutuhan KIT Batang,” terangnya.

Kemudian, lanjut dia, langkah kedua mengembangkan sistem pasar kerjanya diintegrasikan dari pusat hingga daerah yang mempunyai aplikasi perekrutan tenaga kerja. Tiga aplikasi itu tidak usah saling berkompetisi yang penting saling terhubung dan mudah terakses dimanapun.

“Pemikirannya pasti kalau menggunakan aplikasi perekrutan tenaga kerja akan bebas siapapun orang yang mendaftar. Kita sudah mengantisipasi hal itu dengan mengatur sistemnya agar mendahulukan orang Kabupaten Batang terlebih dahulu dari pada daerah lain untuk mencegah pasar bebas mencari kerja,” tegasnya.

Lanjutnya, semua harus memperkuat UPTD BLK Disnaker Kabupaten Batang dengan membantu memberikan 3 peralatan paket pilihan kejuruan yang diarahkan kebutuhan industri.

Tidak hanya itu, ujarnya, SDC ini untuk meningkatkan kualitas BLK-BLK swasta di luar pemerintah yang sekarang banyak di Kabupaten Batang.

“Kita juga akan memperkuat buka bursa kerja untuk sekolah menengah ke atas yang nantinya terhubung dengan industri,” ujar dia.

Ia berharap pembentukan SDC mendukung tenaga kerja lokal yang masih menganggur untuk meningkatkan skill agar disesuaikan kebutuhan industri.