Berkat Inovasi, Pemkab Bantaeng Raih Penghargaan Kementerian PPN/Bappenas

Jakarta - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas RI memberikan Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) kepada Pemerintah Kabupaten Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan.

Bantaeng meraih penghargaan ini bersama dengan sejumlah daerah lainnya di Indonesia, di antaranya adalah Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Sumedang di urutan kedua hingga ketiga.

Selain tingkat kabupaten, juga ada tingkat provinsi. Daerah yang meraih penghargaan ini adalah Provinsi Bengkulu, Jawa Timur dan terbaik pertama adalah Jawa Barat. Penghargaan ini diberikan oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas RI Suharso Monoarfa dan diterima langsung oleh Bupati Bantaeng Ilham Azikin, di kantor Bappenas RI, Jakarta, Kamis (29/9).

Suharso mengatakan, inovasi-inovasi yang terbukti memberikan kebermanfaatan ini akan dianalisa oleh Bappenas RI untuk selanjutnya dibuatkan kerangka teori. Tujuannya, agar inovasi-inovasi ini bisa direplikasi daerah lain di Indonesia. 

"Kita akan kumpulkan inovasi-inovasi yang baik ini untuk dituliskan kembali dan mendapatkan kerangka teori sehingga bisa direplikasikan di daerah lainnya di seluruh Indonesia," kata dia. 

Dirinya mengatakan, PPD ini bertujuan untuk mendorong pemerintah daerah melaksanakan kegiatan secara efektif dan efisien dalam pencapaian sasaran pembangunan. Suharso juga berharap, melalui PPD ini pemerintah daerah bisa melahirkan inovasi dalam perencanaan pembangunan. 

"Sehingga perencanaan pembangunan itu bisa dicapai dengan baik. Pencapaian ini bisa bisa menjadi pedoman bagi yang lain sehingga dapat digunakan sedemikian rupa oleh daerah lainnya," jelas dia. 

Sekadar diketahui, Bantaeng mendapatkan penghargaan pembangunan daerah (PPD) 2022 berkat sejumlah program unggulan, salah satunya adalah asuransi pertanian dan peternakan. Program ini disebut berhasil menjaga ketahanan ekonomi selama masa pandemi COVID-19. Hal itu terlihat dari pertumbuhan ekonomi Bantaeng sejak 2019-2021. 

Berdasarkan data BPS, pertumbuhan ekonomi Bantaeng sebelum masa pandemi COVID-19 tercatat pada angka 10,75 persen pada 2019. Kemudian pada 2020, Bantaeng menjadi salah satu daerah dengan pertumbuhan ekonomi yang terkontrasi positif meski berada pada masa pandemi COVID-19. Terakhir, pada 2021, Bantaeng tercatat sebagai daerah dengan pemulihan ekonomi tercepat di Sulsel dengan pertumbuhan 8,86 persen. 

Tim Independen PPD Bappenas RI menganggap program unggulan asuransi pertanian dan peternakan ini telah berhasil melindungi petani dan peternak dari gagal panen dan mendorong percepatan pemulihan ekonomi Bantaeng yang sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19 di Bantaeng. Salah satu inovasi yang lahir dari program unggulan asuransi pertanian dan peternakan ini adalah inovasi Jempol Asik Peternak.  

Sementara itu, Bupati Bantaeng Ilham Azikin memberikan apresiasi terhadap gerakan masyarakat yang terus membangun sinergi dan kebersamaan untuk membangun daerah setempat hingga saat ini. Dirinya menyebut, penghargaan ini tidak terlepas dari peran dan sinergi masayrakat dan pemerintah yang memiliki kemampuan untuk menyelesaikan persoalan dengan inovasi. 

"Ini berangkat dari upaya menemukenali persoalan dan memecahkannya secara bersama-sama," jelas dia. 

Dirinya menambahkan, Bantaeng menjadi daerah dengan tingkat pemulihan ekonomi yang paling cepat setelah pandemi COVID-19 berkat peran dan sinergi semua pihak. Oleh karena itu, pemerintah akan terus mendorong lahirnya inovasi daerah untuk mempercepat pelayanan publik dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di Bantaeng. 

"Kita akan terus menjaga kehormatan ini, dengan semangat sinergitas dan kebersamaan," pungkasnya.

Sedangkan, pakar ekonomi Universitas Bosowa A. Arifuddin Mane menyebut, Pemerintah Kabupaten Bantaeng terbukti telah menjaga stabilitas ekonomi dan melakukan percepatan pemulihan ekonomi di Bantaeng selama masa pandemi. Wajar saja, jika Bantaeng mendapat pengakuan dari Bappenas RI terhadap pembangunan daerah ini. 

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unibos ini mengatakan, pemulihan ekonomi ini bisa terjadi dengan cepat lantaran Pemkab Bantaeng berhasil melindungi petani dan peternak dari gagal panen berkat program asuransi pertanian. Selain itu, sektor UMKM yang menjadi pondasi ekonomi terkuat di Bantaeng juga dilindungi dengan program bantuan modal usaha berbasis dusun dan RW. 

Uniknya, kata dia, di setiap program itu, terselip upaya pemerintah untuk pembangunan SDM. Oleh karena itu, dia menyebut jika penghargaan PPD ini membuktikan jika Bantaeng telah membangun daerah dengan fokus pada peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Menurut dia, hal itu terbukti terhadap peningkatan ekonomi yang lahir dari pertanian, peternakan dan UMKM. 

"Ini tidak terlepas dari peran kepala daerah yang inovatif," jelas dia. 

Dirinya menambahkan, pada dasarnya, Bantaeng memang saat ini telah berorientasi pembangunan di sektor peningkatan SDM. Menurutnya, hal ini memang sudah tepat dilakukan oleh Bantaeng. Karena pada dasarnya, pembangunan itu tidak mesti fokus pada peningkatan infrastruktur semata.  

"Pembangunan itu tidak mesti pada infrastruktur saja. Langkah yang dilakukan Pemkab Bantaeng ini saya kira adalah langkah yang tepat. Bagaimana menitikberatkan pembangunan pada sektor pembangunan SDM. Seperti negara maju lainnya, kayak Jepang yang fokus pada pembangunan SDM," pungkasnya.