Batang - Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Batang menaruh perhatian lebih terhadap permasalahan sampah plastik yang dirasakan warga. Tindakan nyata yang dilakukan untuk meminimalkan pemumpukan sampah plastik di lingkungan sekitar, maka Kantin “Ojo Gebrek, Guyub Rukun” menjadi salah satu solusinya.
Pengelolaan sampah plastik yang tepat dan dikemas secara menarik, dapat dimanfaatkan untuk sarana publik di Kantin “Ojo Gebrek, Guyub Rukun” yang diinisiasi oleh Ketua TP PKK Kabupaten Batang Uni Kuslantasi Wihaji.
“Sampah plastik itu dikemas, salah satu bentuknya ecobrick kemudian dimanfaatkan menjadi ruang-ruang publik, khususnya dibuat green house, ditata untuk pagar dan meja. Tetapi pesan pentingnya adalah tidak banyak PKK yang perhatian terhadap lingkungan,” kata Bupati Batang Wihaji usai me-launching Kantin “Ojo Gebrek, Guyub Rukun”, di Kantor PKK Kabupaten Batang, Selasa (11/8).
Bupati Wihaji mengapresiasi ketua TP PKK bersama seluruh tim hingga tingkat desa yang dilibatkan. Para Ketua TP PKK tingkat desa diwajibkan memberikan 100 ecobrick yang tersebar di 248 desa, maka terkumpul 25.800 atau 6 ton ecobrick.
“Gerakan ini sudah membantu Dinas Lingkungan Hidup dan pecinta lingkungan yang memiliki kesamaan pandangan bahwa sampah plastik bagian dari persoalan bersama yang harus dikelola dengan baik,” jelasnya.
Bupati memastikan seluruh biaya pembangunan kantin tersebut tidak menggunakan anggaran dari Pemerintah Daerah dan tentu tidak melanggar aturan.
“Saya sendiri pun menyumbang dengan uang pribadi dan karena ini ide kreatif, berbagai pihak juga berpartisipasi. Tanamannya dari Dispaperta, ikan lele dari Dislutkannak, lukisan dari Disdikbud dan semuanya tidak bayar,” tuturnya.
Wihaji mengharapkan, institusi pendidikan ikut berperan untuk mengarahkan anak didiknya tentang pembelajaran pengelolaan sampah plastik.
“Yang terpenting setelah ini tindaklanjutnya, dikelola dengan baik dan harus tetap bersih, sehingga betul-betul kongkret manfaatnya,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Batang, Uni Kuslantasi Wihaji menerangkan, agar pemanfaatan ecobrick berdampak besar, tentu aksi nyata ini tidak hanya sekali saja. Pihaknya memiliki keseriusan bersama mulai dari tingkat Rukun Tetangga hingga Kabupaten, agar bersinergi dan melakukannya secara berkelanjutan.
“Saya melakukan kunjungan ke 15 Kecamatan untuk mensosialisasikan sampah plastik dan penanganannya yang lebih bermanfaat lagi. Kalau hanya menangani sampah plastik saja, barangkali cuma dikumpulkan selesai, tapi ini ada pemanfaatan ulang yang dirasakan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, dia mengutarakan, dalam kurun waktu satu hingga dua bulan ke depan, akan dikumpulkan sebanyak 150 ecobrick dari seluruh desa.
“Ke depan pemanfaatan ecobrick tidak hanya dirasakan oleh TP PKK kabupaten, tetapi juga dirasakan di PKK desa dan kecamatan dengan menunjukkan ide-ide kreatif yang menonjolkan ramah lingkungan,” tandasnya.