Demak - Sentra pembuatan rebana di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, tepatnya di Jalan Demak - Bonang Dk. Paesan RT 07 RW 03 Karangmlati, harus mengatur strategi khusus untuk tetap bertahan di tengah pandemi COVID-19.
Salah satunya usaha milik Zaeni. Usaha yang turun temurun dilakoni sejak tahun 1996 ini ditekuni sang anak Afif. Sebelumnya usaha ini mempekerjakan 14 orang karyawan, namun di tengah pandemi yang diiringi menurunnya omzet saat ini hanya tinggal empat orang pekerja.
”Sebelum dihantam COVID-19, omzet penjualan berkisar Rp50 juta per bulan, namun kini menurun hingga 30 persen. Selain dijual di toko dan online, rebana ini juga dipasarkan oleh resseler ke beberapa kota di Tanah Air, bahkan dari negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darusalam, dan Korea Selatan," jelas Afif.
Afif menambahkan, menurunnya omzet penjualan selain karena pandemi COVID-19, juga adanya persaingan bisnis dalam usaha yang sama. Untuk itu dirinya harus mengatur strategi dalam kualitas dan modelnya mengikuti keinginan pasar.