Kemenag dan Operator Seluler Bagikan Kuota Gratis Madrasah di Batang

Batang - Kementerian Agama (Kemenag) bekerjasama dengan salah satu provider seluler membagikan kuota internet gratis kepada seluruh madrasah untuk mendukung pembelajaran daring (online) di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

“Alhamdulillah bantuan kuota internet ini bisa memacu peningkatan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) daring para pelajar. Jadi tidak ada alasan bahwa anak tidak bisa mengikuti KBM daring,” kata Wakil Kepala Bidang Kehumasan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Batang Dwi Haryono, usai pembagian kuota internet gratis, Senin (5/10).

Ia menerangkan, pada November mendatang pun pihak sekolah akan mengupayakan pengisian ulang kuota untuk  melanjutkan pembelajaran daring.

“Kuota yang disiapkan untuk setiap siswa sebesar 30 Gigabyte dan bisa digunakan selama sebulan,” tuturnya.

Ia mengatakan, selama ini anak didiknya mengalami kesulitan dalam pembelajaran daring karena tidak adanya kuota. Maka untuk mempermudah pembelajaran, pihak MAN Batang segera menganggarkan untuk pengisian kuota siswa pada November hingga Desember mendatang.

“Anggarannya diperoleh dari sejumlah kegiatan yang belum sempat terealisasi, maka kita alihkan untuk pengisian kuota seluruh peserta didik,” terangnya.

Ia mengakui, pembelajaran daring yang selama ini diikuti anak didiknya memang kurang maksimal terutama dalam pemahaman materi yang disampaikan guru. Ia berharap agar ke depan ada proses pembelajaran secara tatap muka, sehingga materi yang disampaikan lebih mudah dipahami.

“Proses pembelajaran daring hingga ulangan harian kami memanfaatkan aplikasi Google Clasroom, WhatsApp dan Classmeet,” jelasnya.

Pihaknya bersama seluruh guru berharap agar KBM tatap muka pada Januari tahun depan dapat terwujud, karena bagaimana pun juga pembelajaran daring masih memiliki sedikit kekurangan yaitu pemahaman siswa yang belum begitu maksimal.

“Kalau KBM tatap muka sudah diizinkan pihak sekolah akan menerapkan disiplin protokol kesehatan, mulai dari diukur suhu tubuhnya saat di pintu gerbang, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan tempat duduk yang berjarak antar siswa serta berisi  18 anak tiap kelasnya,” ungkapnya.

Sementara itu, salah satu siswi kelas X MIPA 2 Hilda Riskiamah Dani mengutarakan, selama pandemi COVID-19 dirinya bersama teman-teman sekelasnya mengikuti KBM secara daring dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

“Ada mudah dan susahnya. Susahnya kadang tidak ada sinyal, itu kan bisa ketinggalan sama pelajaran-pelajaran lainnya, kalau senangnya jadi lebih santai tidak dikejar-kejar waktu,” ujarnya.

Setelah ada pembagian kuota gratis, ia bersyukur nantinya saat mengikuti pembelajaran daring kembali, akan jauh lebih lancar.

“Alhamdulillah insya Allah saya dan teman-teman tidak ada yang mengalami kehabisan kuota atau tidak bisa absen lagi,” katanya.

Menurut dia, meskipun pembelajaran tatap muka tetap lebih baik, namun di sisi lain pembelajaran daring dapat melatih kemandirian dalam memecahkan permasalahan dengan mencari jawaban secara online. Kemudian ditanyakan kebenaran jawaban dari sebuah soal kepada guru menggunakan aplikasi WhatsApp.

Ia berharap, bisa belajar langsung dengan tatap muka, supaya saling kenal satu sama lain. Jadi hubungan sosial antar siswa dengan guru juga bisa didapat, kalau di rumah cuma sendiri suasananya tidak menyenangkan.