DEMAK - Wakil Ketua Badan Wakaf Indonesia Perwakilan Jawa Tengah Musman Tholib, melantik BWI Perwakilan Kabupaten Demak masa jabatan 2019-2022 di Ballroom Gedung Wakil Bupati Demak, Selasa (17/12).
Musman mengatakan, Kabupaten Demak terkenal banyak tanah wakaf. Tanah wakaf yang terdaftar berjumlah 3.977 lokasi, sedangkan yang sudah bersertifikat baru 71 persen yakni sejumlah 2.854 titik, dan masih 1.123 belum bersertifikat.
"Oleh karena itu tugas pertama kali dari BWI yaitu menginventarisir, mensertifikasi, memberdayakan, dan menyelesaikan sengketa yang terjadi," kata Musman.
Musman menambahkan saat ini tanah wakaf digunakan untuk tempat ibadah dan pendidikan saja.
Ia mengimbau tanah wakaf bisa dikembangkan lagi untuk hal yang produktif, misalnya peternakan.
"Hal ini dimaksudkan supaya bisa untuk mengurangi kemiskinan, mengingat di Kabupaten Demak tingkat kemiskinannya masih tinggi," ujarnya.
Ditambahkannya, perlu ada sosialisasi tentang wakaf. Perlu ada kemitraan dengan camat dan yang lainnya.
"Tanah wakaf harus ada pengecekan kembali. Yang belum disertifikasi harus segera dan diusahakan ada IMB-nya," pesan Musman.
Sementara itu, Plt Asisten Administrasi Setda Hadi Waluyo berharap keberadaan Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kabupaten Demak dapat memberikan manfaat kepada masyarakat.
"Aset wakaf yang ada harus dikembangkan secara produktif. Gali dan manfaatkan potensi yang ada. Selesaikan permasalahan tanah wakaf yang masih terbengkalai," kata Hadi.
Kepada pengurus yang baru, Ia meminta untuk menghidupkan kembali wakaf yang telah berjalan sebelumnya, agar dapat berkontribusi untuk kesejahteraan umat.
Dilantik sebagai Ketua Dewan Pertimbangan BWI Demak Muhammad Asyiq, anggota Muhaimin dan Anang Badrul Kamal, Ketua Badan Pelaksana Abdul Kholiq, Wakil Ketua Ali Sugiyanto, Sekretaris Sujati, dan Bendahara Masyhuri.